Suara Pedih Pedagang dan Pembeli Akibat Harga Sembako Naik Tak Terkendali

Jum'at, 23 Februari 2024 - 14:23 WIB
loading...
Suara Pedih Pedagang dan Pembeli Akibat Harga Sembako Naik Tak Terkendali
Pedagang dan pembeli di Pasar Kaget, Jalan Bendungan Melayu, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mengeluhkan tinggi harga kebutuhan pokok dalam beberapa waktu terakhir. FOTO/MPI/CARLOS ROY FAJARTA
A A A
JAKARTA - Sejumlah pedagang dan pembeli di pasar tradisional DKI Jakarta mengeluhkan harga kebutuhan bahan pokok yang melonjak tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi mereka bukan kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Siti (45), salah satu pembeli di Pasar Kaget, Jalan Bendungan Melayu, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mengatakan, saat ini harga semua kebutuhan bahan pokok melambung tinggi.

"Sekarang apa-apa mahal Pak, kasihan kami ini yang nggak dapat KJP atau bantuan kupon dan sembako murah dari pemerintah," kata warga Kelurahan Tugu Selatan ini, Jumat (23/2/2024).



Harga cabai merah misalnya, saat ini harganya nyaris menyentuh Rp100.000 per kilogram dan tomat Rp25.000 per kilogram. Tinggi harga sayuran itu sangat memberatkan.

"Suami cuma karyawan swasta yang gajinya tidak naik seperti PNS, uang belanja juga dikasih hanya Rp100.000 per hari sungguh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata perempuan yang memiliki dua anak usia SD dan SMP tersebut.

Sementara itu, Titin (43), pedagang sayur Madura di Jalan Bendungan Melayu mengatakan, harga kebutuhan pokok yang tinggi membuat para ibu-ibu rumah tangga mengurangi pembelian.

"Jelas jadi berpengaruh sama jualan kita Pak. Emak-emak pada mengurangi jumlah pembelian, omzet jelas turun hampir 50%," kata Titin.

Dahri (53), pedagang Toko Beras Cianjur di Pasar Kaget Bendungan Melayu juga menyebutkan harga beras masih melambung tinggi.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)