Pemkot Jakarta Utara Resmikan Stasiun Kerja Biodigester di Koja

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 23:44 WIB
loading...
Pemkot Jakarta Utara Resmikan Stasiun Kerja Biodigester di Koja
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengatakan, Stasiun Kerja Biodigester merupakan solusi persoalan sampah di perkotaan. SINDOnews/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Inovasi pengelolaan sampah organik melalui Biodigester diyakini menjadi salah satu solusi yang baik mengubah sampah menjadi gas dan pupuk cair. Wali Kota Administrasi Jakarta Utara , Sigit Wijatmoko mengatakan, Stasiun Kerja Biodigester merupakan solusi persoalan sampah di perkotaan.

"Alat Ini membawa pembaruan dalam mengelola residu sampah organik dengan bantuan alat biodigester. Diharapkan bisa memberikan manfaat tidak hanya bagi komunitas lokal saja melainkan semuanya," Kata Sigit Wijatmoko di Kawasan Pertanian RW 05, Kecamatan Koja, Jumat (7/8/2020). (Baca juga; Atasi Persoalan Sampah, Masyarakat Rawa Badak Utara Aktif Menjadi Nasabah Bank Sampah )

Menurut Sigit, kerja biodigester dalam mengelola sampah organik langsung dari yakni dengan volume 12,5 meter kubik, alat biodigester tersebut mampu menampung 250 kg sampah organik per harinya. "Membutuhkan waktu 14 sampai 30 hari untuk menghasilkan gas metana 6 sampai 9 kg dan 500 liter pupuk cair," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Syarifuddin mengharapkan peran masyarakat untuk ikut mengolah sampah organik dari sumbernya. "Kita punya tanggung jawab yang sama dalam penanganan sampah. Sistem percepatan pembusukan sampah organik ini sebagai karya nyata yang bisa ditiru oleh RW lainnya," ujarnya.

Ketua RW 05 Kelurahan RBS, Irsyad menuturkan dalam pembuatan ini merupakan bentuk kolaburasi antar unsur yang terlibat dalam pembuatan stasiun kerja biodigester ini. "Ini sebagai bentuk kolaborasi dalam memajukan lingkungan RW 05 RBS. Keberadaan alat ini nantinya akan dimanfaatkan oleh warga sekitar," katanya.

Sigit menambahkan, inovasi pengelolaan sampah organik harus menjadi contoh bagi wilayah lainnya. "Kita harus terus mengembangkan inovasi untuk mengurangi sampah dari sumber dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berpotensi," ucap Sigit. (Baca juga; Idul Adha, Volume Sampah di Jakarta Selatan Capai 1.253,88 Ton )
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)