5 Penyebab Menara Saidah Kosong Puluhan Tahun tapi Tidak Dirobohkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang yang mempertanyakan penyebab Menara Saidah kosong sejak lama tetapi tidak dirobohkan. Bangunan tinggi dengan pilar-pilar megah ini juga terkenal dengan kisah mistis karena sudah lama terbengkalai.
Menara Saidah diresmikan pada tahun 2001 silam dan sempat digunakan sebagai gedung perkantoran. Namun pada tahun 2007, Menara Saidah akhirnya ditutup hingga saat ini.
Lantas, apa penyebab gedung perkantoran Menara Saidah kosong puluhan tahun tapi tidak juga dirobohkan? Berikut ulasannya.
Gedung yang kini dibiarkan kosong dan terbengkalai ini terletak di Jalan MT Haryono, RT.3/RW 01, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan. Gedung ini ditutup untuk umum pada tahun 2007 setelah enam tahun beroperasi karena fondasinya tidak stabil.
Ini menyebabkan kemiringan bangunan beberapa derajat dan dianggap berbahaya bagi keselamatan orang yang tinggal di dalamnya.
Tidak hanya karena fondasi yang mengalami kemiringan, Menara Saidah ditutup juga karena masalah internal manajemen. Gedung ini awalnya dibangun pada tahun 1995 oleh PT Hutama Karya dengan tinggi 15 lantai dan bernama gedung Grancindo.
Kemudian, kepemilikan gedung berpindah tangan dan direnovasi oleh Saidah Abu Bakar Ibrahim. Perubahan ini membuat gedung Grancindo menjadi Menara Saidah yang memiliki 28 lantai dengan desain interior yang mengingatkan pada Las Vegas, mencakup langit-langit yang dihiasi dengan nuansa Romawi serta berbagai patung.
Setelah berhenti beroperasi sejak tahun 2007, Menara Saidah mendapatkan beberapa penawaran untuk dibeli oleh pihak lain. Namun, negosiasi jual beli selalu gagal di tengah jalan tanpa ada kelanjutannya.
Menara Saidah diresmikan pada tahun 2001 silam dan sempat digunakan sebagai gedung perkantoran. Namun pada tahun 2007, Menara Saidah akhirnya ditutup hingga saat ini.
Lantas, apa penyebab gedung perkantoran Menara Saidah kosong puluhan tahun tapi tidak juga dirobohkan? Berikut ulasannya.
Penyebab Menara Saidah Kosong
1. Fondasi Bangunan Miring
Gedung yang kini dibiarkan kosong dan terbengkalai ini terletak di Jalan MT Haryono, RT.3/RW 01, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan. Gedung ini ditutup untuk umum pada tahun 2007 setelah enam tahun beroperasi karena fondasinya tidak stabil.
Ini menyebabkan kemiringan bangunan beberapa derajat dan dianggap berbahaya bagi keselamatan orang yang tinggal di dalamnya.
2. Masalah Internal Manajemen
Tidak hanya karena fondasi yang mengalami kemiringan, Menara Saidah ditutup juga karena masalah internal manajemen. Gedung ini awalnya dibangun pada tahun 1995 oleh PT Hutama Karya dengan tinggi 15 lantai dan bernama gedung Grancindo.
Kemudian, kepemilikan gedung berpindah tangan dan direnovasi oleh Saidah Abu Bakar Ibrahim. Perubahan ini membuat gedung Grancindo menjadi Menara Saidah yang memiliki 28 lantai dengan desain interior yang mengingatkan pada Las Vegas, mencakup langit-langit yang dihiasi dengan nuansa Romawi serta berbagai patung.
3. Tidak Dirobohkan karena Berisiko Tinggi
Setelah berhenti beroperasi sejak tahun 2007, Menara Saidah mendapatkan beberapa penawaran untuk dibeli oleh pihak lain. Namun, negosiasi jual beli selalu gagal di tengah jalan tanpa ada kelanjutannya.