7 Ikon Budaya Khas Betawi, Nomor 6 Kerap Ditemui di Jakarta Fair/PRJ

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 11:53 WIB
loading...
7 Ikon Budaya Khas Betawi, Nomor 6 Kerap Ditemui di Jakarta Fair/PRJ
Dari sekian banyak ikon khas Betawi, terdapat 7 ikon budaya khas Betawi yang sangat terkenal, salah satunya Kerak Telor. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dari sekian banyak ikon khas Betawi , terdapat 7 ikon budaya khas Betawi yang sangat terkenal. Ikon Betawi di antaranya Ondel-Ondel, Kerak Telor, hingga Baju Sadariah.

Ikon kebudayaan Betawi juga dilindungi melalui Perda No 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, Peraturan Gubernur No 229 Tahun 2016 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi,serta Peraturan Gubernur No 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi.



Menurut Yahya Andi Saputra dari Lembaga Kebudayaan Betawi sebagaimana dikutip www.setubabakanbetawi.com, banyak seni kebudayaan Betawi yang kini sudah hilang dan tinggal kenangan. Ribuan item budaya Betawi yang perlu dijaga meliputi folklor lisan, folklor setengah lisan, dan folklor bukan lisan.

Namun, setidaknya masyarakat mengenal 7 ikon kebudayaan Betawi. Apa saja ikon tersebut, berikut pemaparannya.

1. Ondel-Ondel

Ondel-Ondel merupakan salah satu kesenian khas Betawi yang memiliki filosofi lambang kekuatan yang memiliki kemampuan memelihara keamanan dan ketertiban, tegar, berani, tegas, jujur, dan antimanipulasi. Namun, sebelum dikenal sebagai kesenian khas Betawi, Ondel-Ondel adalah penolak bala atau kesialan.

Layaknya manusia, Ondel-Ondel juga memiliki jenis kelamin. Biasanya wajah Ondel-ondel laki-laki berwarna merah dengan alis hitam tebal. Matanya dibuat melotot ditambah kumis dan senyuman yang menyeringai, namun terlihat ramah.

Sedangkan, wajah Ondel-Ondel perempuan berwarna putih, bermata hitam sayu, alis hitam melengkung, bulu mata lentik, bibir merah, telinga bergiwang atau beranting-anting dan jidatnya bermahkota.

Selain dari wajah, Ondel-Ondel juga bisa dibedakan dari pakaiannya. Ondel-Ondel laki-laki biasanya menggunakan baju adat berwarna gelap. Sedangkan, Ondel-Ondel perempuan menggunakan warna cerah polos atau dengan motif kembang-kembang.

2. Kembang Kelapa

Kembang Kelapa memiliki filosofi perlambang kemakmuran juga simbol dari kehidupan manusia yang bermanfaat sebagaimana manfaat pohon kelapa. Selain itu, Kembang Kelapa sebagai simbol keterbukaan masyarakat dalam pergaulan sehari-hari dan simbol tata warna (multikultural) kebudayaan yang hidup dan berkembang di Jakarta.

Bentuk Kembang Kelapa terbuat dari lidi yang dibungkus dengan kertas atau plastik warna warni dan digunakan salah satunya sebagai dekorasi. Sebagai dekorasi dinamis Kembang Kelapa diletakkan di depan arak-arakan dalam festival, atraksi pariwisata, pentas seni budaya (kirab, ngarak penganten, dan sebagainya).

Sedangkan, dekorasi statis diletakkan di samping kanan dan kiri pintu masuk, pada kanan kiri pelaminan, pada kanan kiri panggung, digantung di plafon dan pada titik-titik tertentu di dalam ruangan (aula, auditorium) dan acara (resepsi, seminar, diskusi).

3. Gigi Balang

Gigi Balang biasa ditemukan di rumah-rumah penduduk Betawi. Motif Gigi Balang berwarna kuning-hijau khas Betawi ini juga terlihat menghiasi sepanjang jalan layang Seskoal di jalur Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean.

Gigi Balang berwarna hijau dan kuning memiliki makna tersendiri yang sangat mendalam. Warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis. Warna hijau melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain.

Selain dari warnanya, bentuk Gigi Balang memiliki makna tersendiri. Bentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai Gigi Belalang yang melambangkan hidup harus jujur, rajin, benar, ulet, dan sabar.

4. Batik Betawi

Batik Betawi memiliki ciri khasnya sendiri yaitu warnanya yang mencolok dan motifnya menggambarkan tentang kebudayaan Betawi. Motif Batik Betawi juga banyak dipengaruhi budaya Arab, India, Belanda, dan China.

Batik Betawi berbentuk kain panjang dan kain sarung yang motifnya dikerjakan dengan tulis dan cap. Bahan kainnya berupa sutera, ATBM, prima, primis, dan dobi.

Motif batik Betawi yakni Dododio, Mak Ronda, Rasamala, Nusa Kalapa, Lereng, Ondel-Ondel, Pesalo, Salakanagara, Albetawi, Kodangdia, Langgara, Warakas, flora fauna asli Betawi, Daun Tarum, Nderep, Kampung Marunda, Ngeluku (Bajak Sawah), Ngelancong/Bedemenan, Nandur, Burung Hong, Numbuk Padi, Baritan, Sulur Jawara, Ronggeng Uribang, Galur Ondel-Ondel, Kuntul Blekok, Payung Cokek, Ulung-Ulung, serta Bondol Biru.

5. Baju Sadariah

Sadariah merupakan salah satu jenis pakaian khas adat Betawi. Baju ini sering disebut oleh masyarakat dengan sebutan baju koko atau baju tikim. Baju Koko digunakan oleh kaum pria yang biasanya dipadukan dengan celana batik, kain pelekat, dan peci atau kopiah.

Pakaian ini sering dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan dapat juga digunakan pada acara resmi. Filosofinya sebagai identitas pria rendah hati, sopan, dinamis, dan berwibawa.

6. Kerak Telor

Kuliner ini memang sudah melekat erat dengan budaya Betawi yang bermukim di Jakarta. Apalagi saat Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair, pasti banyak penjual kerak telor yang berkumpul dan menjajakan dagangan mereka.

Kerak telor yang merupakan makanan asli Betawi dengan bahan-bahan dasar beras ketan putih, garam, merica bubuk, kelapa muda parut yang disangrai (serundeng), telur ayam/telur bebek, ebi, dan bawang goreng ini memiliki filosofi sebagai sisi kehidupan manusia yang mengalami perubahan lingkungan secara alamiah juga sebagai perlambang pergaulan yang harmonis.

7. Bir Pletok

Bir Pletok adalah minuman berwarna merah yang menyehatkan dan menyegarkan dapat dihidangkan dingin atau panas. Bahan utamanya terdiri dari air, gula pasir, kayu manis, jahe, sereh, cengkeh, kayu (babakan) secang, biji pala lada bulat di belah, cabe jawa, daun jeruk purut, daun pandan, kapolaga dibelah dan garam.

Dimaknai sebagai penopang hidup sehat secara lahir dan batin juga sebagai upaya mengapresiasi serta mengisi hidup yang tidak boleh kendur sampai pada titik yang paling utama yakni matang.

Sebagai minuman yang menyehatkan dan menyegarkan, Bir Pletok menjadi salah satu menu pada industri pariwisata, acara seremonial jamuan makan, stand di acara pameran, atraksi pariwisata, dan pentas seni budaya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2690 seconds (0.1#10.140)