Masjid Agung Sunda Kelapa Bakal Salurkan Daging Kurban Door to Door
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 , Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta tetap akan melaksanakan pemotongan hewan kurban . Namun, berbeda dari tahun sebelumnya, pemotongan hewan kurban dilakukan secara tertutup.
Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Ismed Hasan Putro, mengatakan, pemotongan hewan kurban dilakukan secara tertutup agar tak terjadi kerumunan."Penyembelihan hewan kurban secara terbuka, tidak ada," kata Ismed saat dihubungi, Jumat (31/7/2020).
Menurutnya, apabila dilakukan secara terbuka maka masyarakat akan berkerumun."Karena kan itu berisiko kalau dilakukan secara terbuka," ujarnya. (Baca: MNC Peduli Salurkan Hewan Kurban untuk Masyarakat Kedoya)
Untuk sistem distribusinya, lanjut Ismed, juga tidak menggunakan kupon. Pihak pengurus langsung menyalurkan pintu ke pintu warga yang membutuhkan. "Akan kami berikan secara door to door kepada yang berhak menerima," lanjutnya. Namun, Ismed enggan menyebut jumlah data calon penerima hewan kurban.
"Saya tidak mau ungkapkan data-datanya. Karena kalau diungkapkan datanya. Karena nanti orang akan berbondong-bondong (datang). Jadi kami tidak sebutkan," ujarnya.
Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Ismed Hasan Putro, mengatakan, pemotongan hewan kurban dilakukan secara tertutup agar tak terjadi kerumunan."Penyembelihan hewan kurban secara terbuka, tidak ada," kata Ismed saat dihubungi, Jumat (31/7/2020).
Menurutnya, apabila dilakukan secara terbuka maka masyarakat akan berkerumun."Karena kan itu berisiko kalau dilakukan secara terbuka," ujarnya. (Baca: MNC Peduli Salurkan Hewan Kurban untuk Masyarakat Kedoya)
Untuk sistem distribusinya, lanjut Ismed, juga tidak menggunakan kupon. Pihak pengurus langsung menyalurkan pintu ke pintu warga yang membutuhkan. "Akan kami berikan secara door to door kepada yang berhak menerima," lanjutnya. Namun, Ismed enggan menyebut jumlah data calon penerima hewan kurban.
"Saya tidak mau ungkapkan data-datanya. Karena kalau diungkapkan datanya. Karena nanti orang akan berbondong-bondong (datang). Jadi kami tidak sebutkan," ujarnya.
(hab)