Loncatan Karier Djarot, dari Dosen hingga Wagub DKI

Jum'at, 13 Januari 2017 - 11:48 WIB
Loncatan Karier Djarot, dari Dosen hingga Wagub DKI
Loncatan Karier Djarot, dari Dosen hingga Wagub DKI
A A A
JAKARTA - Nama Djarot Saiful Hidayat terdengar ketika disebut oleh Basuki T Purnama (Ahok) sebagai kandidat kuat untuk menjadi wakil gubernur. Saat itu, memang terdengar sejumlah nama kader PDIP yang digadang-gadang mendampingi Ahok setelah jokowi terpilih menjadi presiden.

Tak butuh lama Ahok memantapkan Djarot, selang satu bulan setelah dilantik, Ahok pun melantik Djarot sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 17 Desember 2014. Nama Djarot mulai dikenal warga DKI Jakarta sebagai pasangan Ahok hingga Oktober 2017 mendatang.

Djarot kecil ternyata hidup bersama ayah seorang tentara dan ibu yang menghidupi keenam anaknya dengan membuka toko kelontong. Pria berumur 54 tahun itu mengaku kerja keras orangtuanya membuat ia beserta saudaranya bisa disekolahkan hingga sarjana.

Sempat menjadi dosen hingga dekan, Djarot ternyata memulai babak baru sebagai seorang pejabat dengan maju mencalonkan sebagai Calon Wali Kota Blitar. Akhirnya Djarot terpilih pada tahun 2000 dan melanjutkan dua periode jabatannya hingga 2010.

Di bawah bendera partai besutan Megawati Soekarnoputri, Djarot pernah menjabat Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 2010 hingga saat ini. Djarot juga pernah menjabat anggota DPR-RI dari fraksi yang sama meski hanya beberapa bulan saja hingga ditarik pertengahan Desember 2014 oleh Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta.

Pembatasan Minimarket

Djarot memulai kiprahnya sebagai Wagub DKI dengan ide membatasi minimarket yang menjamur di seluruh wilayah DKI Jakarta. Ide ini mulai hangat dibicarakan pada awal Januari 2015 yang lalu.

Mulai dari pertemuan dengan para pemilik minimarket hingga pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri.

Djarot menyerahkan kepada biro yang bisa menghitung minimarket yang ada di DKI Jakarta untuk mulai melakukan pembatasan. Sayangnya hingga kini, pembatasan minimarket ini tidak terdengar lagi.

Jadi Penengah Kebekuan Legislatif dan Eksekutif

Seusai dilantik, Djarot kemudian berjanji untuk memperbaiki komunikasi yang kurang baik antara eksekutif dengan legislatif. Dalam perjalanannya, Djarot terlihat banyak melontarkan kata-kata positif kepada DPRD DKI.

Bahkan pada pertengahan Juni 2016, Djarot mengklaim jika komunikasi eksekutif dan legislatif ini sudah mencair. Meski masih ada kritik yang dilontarkan oleh DPRD DKI di beberapa kesempatan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6174 seconds (0.1#10.140)