5 Fakta Hutan Kota UKI yang Dijadikan Lokasi Mesum Kaum LGBT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hutan Kota UKI tengah menjadi sorotan lantaran fungsinya disalahgunakan untuk tempat mesum. Hutan Kota UKI ditengarai menjadi tempat berkumpul kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Untuk mencegah kaum LGBT masuk Hutan Kota UKI, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjaga dan mengawasi selama 24 jam.
Baca Juga: Diduga Jadi Lokasi Ngumpul LGBT, Hutan Kota UKI Kini Dijaga Sat Pol PP
"Hari ini mulai dijaga, mulai diawasi selama 24 jam, terutama pada malam hari yang rawan," ujar Anwar saat ditemui wartawan di Gedung DPR DKI, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Lantas seperti apa sebenarnya Hutan Kota UKI? Berikut fakta-fakta Hutan Kota UKI yang dirangkum SINDOnews, Kamis (27/7/2023).
Kondisi Hutan Kota UKI sangat gelap dan sepi di area dalam. Terutama pada malam hari sehingga cukup kondusif dijadikan tempat berbuat mesuk.
Penerangan juga sangat minim sehingga suasananya memang remang-remang. Ditambah keberadaan pepohonan besar dan menjulang membuat area dalam Hutan Kota UKI cukup sunyi.
Walapun tempatnya sepi dan gelap, ternyata kaum LGBT yang kerap kumpul Hutan Kota UKI bukan dari kalangan sembarangan. Satpol PP menengarai LGBT pelaku tindak asusila di Taman Hutan Kota kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas.
Hal ini berdasarkan temuan mobil yang kerap parkir di sekitar lokasi. "Mereka kebanyakan dari orang kaya. Ada mobil mewah juga, seperti Honda CRV, itu kan lumayan mewah," ujar Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin.
Hutan Kota UKI sebenarnya berada di tengah kota atau kawasan ramai. Hutan kota seluas 3,5 hektare itu berlokasi di Jalan Mayor Jenderal Sutoyo, Makasa, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Oleh karena itu, pelaku asusila memang kerap memanfaatkan Hutan Kota UKI pada malam hari.
"Kegiatan mereka itu malam. Kalau pagi jarang, karena kalau pagi kan ada PHL dari Sudin Pertamanan. Jadi mereka malam kegiatannya," kata Badrudin.
Akhir tahun 2022 lalu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menangkap sopir truk tangki tinja yang membuang limbahnya di Hutan Kota UKI.
Peristiwa truk buang tinja itu sempat viral di media sosial. Belakangan pelaku diketahui berasal dari perusahaan sedot tinja. Pelaku kemudian dikenakan denda Rp5 juta dan izin usaha perusahaannya dicabut.
Untuk mencegah kaum LGBT masuk Hutan Kota UKI, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjaga dan mengawasi selama 24 jam.
Baca Juga: Diduga Jadi Lokasi Ngumpul LGBT, Hutan Kota UKI Kini Dijaga Sat Pol PP
"Hari ini mulai dijaga, mulai diawasi selama 24 jam, terutama pada malam hari yang rawan," ujar Anwar saat ditemui wartawan di Gedung DPR DKI, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Lantas seperti apa sebenarnya Hutan Kota UKI? Berikut fakta-fakta Hutan Kota UKI yang dirangkum SINDOnews, Kamis (27/7/2023).
1. Ditemukan Banyak Kondom Bekas Pakai
Dugaan Hutan Kota UKI dijadikan tempat mesum berdasarkan hasil temuan banyak alat kontrasepsi (kondom) bekas pakai yang berserakan di sela-sela tumpukan sampah daun-daun kering. Kondom tersebut ditengai digunakan untuk melakukan hubungan seksual atau mesin.2. Gelap dan Sepi
Kondisi Hutan Kota UKI sangat gelap dan sepi di area dalam. Terutama pada malam hari sehingga cukup kondusif dijadikan tempat berbuat mesuk.
Penerangan juga sangat minim sehingga suasananya memang remang-remang. Ditambah keberadaan pepohonan besar dan menjulang membuat area dalam Hutan Kota UKI cukup sunyi.
3. Pelaku LGBT dari Golongan Tajir
Walapun tempatnya sepi dan gelap, ternyata kaum LGBT yang kerap kumpul Hutan Kota UKI bukan dari kalangan sembarangan. Satpol PP menengarai LGBT pelaku tindak asusila di Taman Hutan Kota kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas.
Hal ini berdasarkan temuan mobil yang kerap parkir di sekitar lokasi. "Mereka kebanyakan dari orang kaya. Ada mobil mewah juga, seperti Honda CRV, itu kan lumayan mewah," ujar Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin.
4. Berlokasi di Kawasan Ramai
Hutan Kota UKI sebenarnya berada di tengah kota atau kawasan ramai. Hutan kota seluas 3,5 hektare itu berlokasi di Jalan Mayor Jenderal Sutoyo, Makasa, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Oleh karena itu, pelaku asusila memang kerap memanfaatkan Hutan Kota UKI pada malam hari.
"Kegiatan mereka itu malam. Kalau pagi jarang, karena kalau pagi kan ada PHL dari Sudin Pertamanan. Jadi mereka malam kegiatannya," kata Badrudin.
5. Tempat Pembuangan Limbah Tinja
Selain tempat mesum kaum LGBT, Hutan Kota UKI juga ditengarai kerap dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab sebagai lokasi pembuangan limbah tinja.Akhir tahun 2022 lalu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menangkap sopir truk tangki tinja yang membuang limbahnya di Hutan Kota UKI.
Peristiwa truk buang tinja itu sempat viral di media sosial. Belakangan pelaku diketahui berasal dari perusahaan sedot tinja. Pelaku kemudian dikenakan denda Rp5 juta dan izin usaha perusahaannya dicabut.
(thm)