Tak Hanya Hukuman Maksimal, RPA Perindo Desak Pelaku Pencabulan Ganti Rugi dan Pemulihan Korban

Selasa, 30 Mei 2023 - 07:08 WIB
loading...
Tak Hanya Hukuman Maksimal, RPA Perindo Desak Pelaku Pencabulan Ganti Rugi dan Pemulihan Korban
Ketua Bidang Hukum RPA Perindo Amriadi Pasaribu. Foto: MPI/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - DPP Relawan PerempuandanAnak (RPA) Partai Perindo terus mengawal kasus pelecehan seksual dengan terdakwa Dedimus Herewila (51) yang hingga kini kasusnya masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Utara . Dalam agenda sidang kemarin, pelaku pencabulan AY (4) dan NY (5), batal mendapatkan tuntutan.

Ketua Bidang HukumRPAPerindoAmriadi Pasaribu mengatakan, pihaknya akan terus mengawal sampai akhir.Menurut Amriadi, dengan melihat tuntutan jaksa kepada terdakwa selama simbilan tahun merupakan hal yang wajar. Hal ini melihat dari usia terdakwa yang sudah memasuki usia lanjut (lansia) yakni 67 tahun.



"Namun dalam perkara-perkara sebelumnya 15 perkaradanini sudah 16 perkaradanpelakunya sudah berusia 67 tahun kita berpandangan hukumannyalebih tinggi. Harapan kita UU TPKS sudah pas, karena predator anak harus lebih tinggi hukumannya," kata Amriadi di PN Jakarta Utara, Senin 29 Mei 2023.

Menurut Amriadi,RPAPerindotetap konsisten parapelakutindak pidana kekerasan seksual terhadap anak hukumannya harus lebihmaksimallagi. Ke depannyaPerindoberharap hakim juga kabulkan permohonangantirugisebanyak Rp60 juta.

"Karenagantirugiini adalah hak daripadakorbanyang harus diterimadanjuga layananpemulihanyang didapatkan olehkorban," ucapnya.



Ketua Umum DPPRPAPerindo Jeannie Latumahina mengatakan, majelis hakim jangan pernah melihat latar belakangpelakupelecehan seksual.

"Jangan karena alasan usiapelaku, maka putusan tidakmaksimal. Jikalau hal ini terjadi maka seenak dewe usia tua dapat melalukan kekerasan seksualbagianak-anak dibawah umum," ungkap Jeannie.

Menurut Jennie dengan adanyahukumanyangmaksimalkepadapelakukekerasan seksual, akan berdampak dengan adanya efek jera. Hal ini juga harus dimasukan dalam UU TPKS, dimana terdapat restitusibagikorbanyang harus dibayarpelaku.

"RPAsudah menyurat kepada pihak-pihak yang terkait dalam mengawal kasus ini. Seperti Presiden, KPK, Kejaksaan Agungdanlain-lain," tegasnya.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU)menuntut terdakwa Dedimus Herewila (51) denganhukumansembilan tahun Penjaradandenda Rp1miliar sertagantirugi Rp30 juta tiap anak dalam kasus pelecehan seksual terhadap dua bocah AY (4)danNY (5) di Cilincing.

Kasus ini bermula ketika dua bocah AY (4)danNY (5) menjadikorbanpencabulan yang dilakukan oleh pemilik kos Dedimus Herewila (51) pada 30 November 2022 di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

Orang tuakorbanY (30) menceritakan bahwa kejadian ini bermula saat anaknya mengeluhkan sakit pada kelaminnya setelah bermain dari rumahpelaku. Orang tuakorbankemudian menanyakan hal ini kepadapelakuyang dikenal sebutan opa.



Orang tuakorbankemudian berupaya menanyakan hal ini kepada opa, pada Desember 2022 yang bersangkutan mengakui tindakan bejatnya terhadap buah hatinyadansiap bertanggung jawab dengan perbuatannya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)