Komplotan Maling Ini Digulung Usai Satroni Markas Polres Bandara Soetta
loading...
A
A
A
TANGERANG - Komplotan spesialis pencurian keran dan shower di proyek gedung baru Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, diciduk polisi. Komplotan ini mengaku tidak tahu jika gedung yang satroninya itu markas polisi.
Salah seorang otak pelaku pencurian, yakni NN yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang bakso keliling mengaku, baru tahu itu markas polisi usai menggasak 10 keran dan dua shower."Saya baru tahu itu markas polisi setelah melihat tulisan di gedung itu," kata NN kepada wartawan Rabu (22/7/2020).
Tidak butuh lama bagi petugas kepolisian dari Polres Bandara Soetta untuk meringkus komplotan pelaku yang kabur ke kampungnya di Jawa Tengah dan Banten. (Baca: 29 Warga Jakbar Terpapar Covid-19 Usai Takziah di Cengkareng)
Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan, peristiwa pencurian terjadi pada 29 Juni 2020, di proyek gedung baru Polresta Bandara Soetta. Komplotan pelaku mencuri 10 keran dan 2 shower."Mereka mencuri barang proyek yang 95% hampir jadi. Telah hilang keran air 10 dan shower dua unit. Totalnya ada 12 barang di proyek bangunan baru gedung Polresta Soetta," kata Arie, kepada SINDOnews, Rabu (22/7/2020).
Merasa kebobolan, petugas Polresta Bandara Soetta pun membuat timsus untuk melacak pergerakan pelaku. Dari hasil penelusuran, diketahui pelaku kabur ke kampung halaman masing-masing di Jawa Tengah dan Banten. Setelah melakukan penyelidikan, berhasil diungkap beberapa orang yang diduga pelaku pencurian. Pertama NN, pedagang bakso, serta RJ ojek online yang bertugas mengambil keran.
Tak itu saja petugas juga menciduk MT buruh harian lepas, RM peternak ayam telur sekaligus driver mobil, SS buruh harian lepas yang bertugas mengawasi, dan Y buruh harian lepas penadah barang untuk dijual kembali."Semuanya total enam orang pelaku. Masih ada dua pelaku lagi yang DPO, yakni G sebagai pengambil keran, dan A sebagai penadah barang curian," ujar Arie Ardian.
Akibat peristiwa itu, Polresta Bandara Soetta mengalami kerugian materiil sebesar Rp20 juta. Adapun jenis keran dan shower yang dicuri, memiliki harga jual tinggi dipasaran dan termasuk yang dicari karena merek Toto. "Barang curian itudijual seharga Rp7 juta dan sudah dibagikan kepada masing-masing pelaku. Mereka mengaku tidak tahu, jika gedung baru itu merupakan markas polisi Bandara Soetta," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Akhmad Alexander Yurikho menambahkan, sebelumnya komplotan spesialis pencurian gedung proyek tersebut telah melakukan aksinya sebanyak sembilan kali."Kawanan ini sudah melakukan pencurian di 9 lokasi berbeda, diproyek bangunan baru yang sudah 95-100% jadi. Jadi bangunan itu diintai, karena kurang pengawasan," jelasnya.
Tercatat, komplotan spesialis ini telah beraksi Bandung, Bogor, Cibitung, Cileungsi, Kelapa Gading, Bekasi Barat, dan Lebak Bulus. Adapun, yang menjadi sasarannya apartemen, rumah, ruko, dan proyek gudang."Jadi terakhir ini, mereka bermain di Bandara Soetta. Aksi ke-10 mereka, berhasil kami tangkap. Dari total tersangka, 3 orang residivis kasus serupa. Mereka adalah MT, RM, dan SS," ujarnya.
Sebagai komplotan spesialis, kawanan ini cukup profesional dalam menjalankan aksinya. Mereka menyewa mobil rental selama 1 bulan, khusus melalukan operasi."Jadi, para pelaku ini melakukan aksinya dengan terlebih dahulu menyewa mobil rental mewah jenis Toyota Kijang Fontuner dan disewa selama 1 bulan, dan pelat mobilnya langsung diubah atau dipalsukan," ucapnya.
Atas perbuatannya, kawanan pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP terkait pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.
Lihat Juga: Keterlaluan! Leher Dua Bocah Usia 8 dan 7 Tahun Dirantai Ayah Kandung karena Dituduh Curi Uang Buat Jajan
Salah seorang otak pelaku pencurian, yakni NN yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang bakso keliling mengaku, baru tahu itu markas polisi usai menggasak 10 keran dan dua shower."Saya baru tahu itu markas polisi setelah melihat tulisan di gedung itu," kata NN kepada wartawan Rabu (22/7/2020).
Tidak butuh lama bagi petugas kepolisian dari Polres Bandara Soetta untuk meringkus komplotan pelaku yang kabur ke kampungnya di Jawa Tengah dan Banten. (Baca: 29 Warga Jakbar Terpapar Covid-19 Usai Takziah di Cengkareng)
Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan, peristiwa pencurian terjadi pada 29 Juni 2020, di proyek gedung baru Polresta Bandara Soetta. Komplotan pelaku mencuri 10 keran dan 2 shower."Mereka mencuri barang proyek yang 95% hampir jadi. Telah hilang keran air 10 dan shower dua unit. Totalnya ada 12 barang di proyek bangunan baru gedung Polresta Soetta," kata Arie, kepada SINDOnews, Rabu (22/7/2020).
Merasa kebobolan, petugas Polresta Bandara Soetta pun membuat timsus untuk melacak pergerakan pelaku. Dari hasil penelusuran, diketahui pelaku kabur ke kampung halaman masing-masing di Jawa Tengah dan Banten. Setelah melakukan penyelidikan, berhasil diungkap beberapa orang yang diduga pelaku pencurian. Pertama NN, pedagang bakso, serta RJ ojek online yang bertugas mengambil keran.
Tak itu saja petugas juga menciduk MT buruh harian lepas, RM peternak ayam telur sekaligus driver mobil, SS buruh harian lepas yang bertugas mengawasi, dan Y buruh harian lepas penadah barang untuk dijual kembali."Semuanya total enam orang pelaku. Masih ada dua pelaku lagi yang DPO, yakni G sebagai pengambil keran, dan A sebagai penadah barang curian," ujar Arie Ardian.
Akibat peristiwa itu, Polresta Bandara Soetta mengalami kerugian materiil sebesar Rp20 juta. Adapun jenis keran dan shower yang dicuri, memiliki harga jual tinggi dipasaran dan termasuk yang dicari karena merek Toto. "Barang curian itudijual seharga Rp7 juta dan sudah dibagikan kepada masing-masing pelaku. Mereka mengaku tidak tahu, jika gedung baru itu merupakan markas polisi Bandara Soetta," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Akhmad Alexander Yurikho menambahkan, sebelumnya komplotan spesialis pencurian gedung proyek tersebut telah melakukan aksinya sebanyak sembilan kali."Kawanan ini sudah melakukan pencurian di 9 lokasi berbeda, diproyek bangunan baru yang sudah 95-100% jadi. Jadi bangunan itu diintai, karena kurang pengawasan," jelasnya.
Tercatat, komplotan spesialis ini telah beraksi Bandung, Bogor, Cibitung, Cileungsi, Kelapa Gading, Bekasi Barat, dan Lebak Bulus. Adapun, yang menjadi sasarannya apartemen, rumah, ruko, dan proyek gudang."Jadi terakhir ini, mereka bermain di Bandara Soetta. Aksi ke-10 mereka, berhasil kami tangkap. Dari total tersangka, 3 orang residivis kasus serupa. Mereka adalah MT, RM, dan SS," ujarnya.
Sebagai komplotan spesialis, kawanan ini cukup profesional dalam menjalankan aksinya. Mereka menyewa mobil rental selama 1 bulan, khusus melalukan operasi."Jadi, para pelaku ini melakukan aksinya dengan terlebih dahulu menyewa mobil rental mewah jenis Toyota Kijang Fontuner dan disewa selama 1 bulan, dan pelat mobilnya langsung diubah atau dipalsukan," ucapnya.
Atas perbuatannya, kawanan pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP terkait pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.
Lihat Juga: Keterlaluan! Leher Dua Bocah Usia 8 dan 7 Tahun Dirantai Ayah Kandung karena Dituduh Curi Uang Buat Jajan
(hab)