Hujan Lebat, BPBD DKI Wanti-wanti Ancaman Tanah Longsor di Jaktim dan Jaksel

Sabtu, 06 Mei 2023 - 02:27 WIB
loading...
Hujan Lebat, BPBD DKI Wanti-wanti Ancaman Tanah Longsor di Jaktim dan Jaksel
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta turut mewanti-wanti potensi tanah longsor di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada bulan Mei 2023. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta turut mewanti-wanti potensi tanah longsor di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada bulan Mei 2023. Termasuk, potensi hujan dengan intensitas di atas normal.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pihaknya bahkan telah memberi peringatan tersebut melalui akun resmi DKI Jakarta yakni akun Instagram @bpbddkijakarta.



“Dalam foto peta Provinsi DKI Jakarta itu didominasi warna hijau yang berarti potensi terjadi gerak tanah rendah, warna kuning berpotensi gerak tanah menengah, serta warna ungu artinya gerak tanah tinggi tapi tidak terlihat di dalam foto," ujar Isnawa, Jumat (5/5/2023).

Menurut Isnawa, perkiraan terjadi longsor di Jakarta itu telah disusun menggunakan dua metode, yakni hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," paparnya.

Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lanjut Isnawa, terdapat 10 wilayah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah yang meliputi Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Jakarta Selatan meliputi wilayah kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Sedangkan Jakarta Timur meliputi wilayah Kramat Jati, dan Pasar Rebo.

Isnawa menambahkan zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir atau jurang, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.



“Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1933 seconds (0.1#10.140)