Wali Kota Tangsel Perintahkan Camat Tuntaskan Kisruh Gang Besan Serpong, Kok Lamban?
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie telah memerintahkan Camat Serpong Syaifuddin untuk menyelesaikan kisruh penutupan akses Jalan Gang Besan , Rawa Buntu, Serpong, Tangsel. Namun, kenapa camat lamban mengeksekusi perintah Wali Kota Tangsel?
"Saya sudah minta camat untuk melakukan musyawarah. Kemudian, sudah deh ketemu saja semua pihak saling memberikan," ujar Benyamin, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Makin Arogan, Pengusaha Pasangi Tembok Gang Besan Serpong dengan Kawat Duri
Dia sudah memerintahkan camat turun langsung memediasi warga Gang Besan dengan pihak pengusaha. Namun, dia belum menerima hasil perkembangan pertemuan tersebut.
Benyamin tak ingin permasalahan ini berlarut-larut. Menurutnya, seluruh pihak baik pengusaha maupun warga berlapang dada duduk bersama melalui jalan musyawarah.
Warga sebenarnya telah berusaha keras agar tembok beton yang menutupi Gang Besan Serpong dibongkar. Salah satunya menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Tangsel, Kamis 2 Maret 2023.
Kekecewaan warga makin memuncak lantaran dilakukan penambahan tembok beton dan kawat duri di Gang Besan. Ironisnya, mediasi awal yang dilakukan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan diabaikan.
"Padahal, warga sempat agak lega dan sedikit punya harapan setelah pernyataan dari Pak Wakil Wali Kota Tangsel eh malah dicuekin," ujar Fahri, warga Gang Besan Serpong.
Warga juga mempertanyakan wacana mediasi yang dilontarkan pemerintah daerah beberapa waktu lalu di mana camat dan lurah telah diminta turun ke bawah mempertemukan warga dengan pihak pengusaha guna mencari solusi terbaik.
Baca juga: Deretan Tokoh dan Pejabat yang Turun Tangan Urusi Penutupan Gang Besan Serpong
"Namun, yang terjadi malah pagar betonnya sekarang ditinggikan, didobel, dan dikasih kawat duri," ucapnya.
Sejumlah pekerja memasang tiang besi di bagian atas tembok kemudian mengaitkan kawat tajam yang panjang hingga ke sisi tembok belakang. Tak hanya kawat duri, pihak pengusaha juga membangun pelapis tembok beton baru yang ketinggiannya bertambah menjadi 3 meter.
Polisi RW Iptu Rahmad Gunawan sempat turun mengecek pembangunan tembok beton pelapis dan kawat duri di lokasi. Beberapa warga turut mendampinginya. "Warga yang tadinya sudah tenang, jadi resah kembali. Kami sebagai Polisi RW akan membantu menyampaikan ke pimpinan terkait aspirasi warga," ujar Rahmad.
Semestinya pihak pengusaha menahan diri tak mengerjakan apa pun pada Gang Besan Serpong, apalagi penambahan tembok dan pemasangan kawat. Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Saya sudah minta camat untuk melakukan musyawarah. Kemudian, sudah deh ketemu saja semua pihak saling memberikan," ujar Benyamin, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Makin Arogan, Pengusaha Pasangi Tembok Gang Besan Serpong dengan Kawat Duri
Dia sudah memerintahkan camat turun langsung memediasi warga Gang Besan dengan pihak pengusaha. Namun, dia belum menerima hasil perkembangan pertemuan tersebut.
Benyamin tak ingin permasalahan ini berlarut-larut. Menurutnya, seluruh pihak baik pengusaha maupun warga berlapang dada duduk bersama melalui jalan musyawarah.
Warga sebenarnya telah berusaha keras agar tembok beton yang menutupi Gang Besan Serpong dibongkar. Salah satunya menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Tangsel, Kamis 2 Maret 2023.
Kekecewaan warga makin memuncak lantaran dilakukan penambahan tembok beton dan kawat duri di Gang Besan. Ironisnya, mediasi awal yang dilakukan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan diabaikan.
"Padahal, warga sempat agak lega dan sedikit punya harapan setelah pernyataan dari Pak Wakil Wali Kota Tangsel eh malah dicuekin," ujar Fahri, warga Gang Besan Serpong.
Warga juga mempertanyakan wacana mediasi yang dilontarkan pemerintah daerah beberapa waktu lalu di mana camat dan lurah telah diminta turun ke bawah mempertemukan warga dengan pihak pengusaha guna mencari solusi terbaik.
Baca juga: Deretan Tokoh dan Pejabat yang Turun Tangan Urusi Penutupan Gang Besan Serpong
"Namun, yang terjadi malah pagar betonnya sekarang ditinggikan, didobel, dan dikasih kawat duri," ucapnya.
Sejumlah pekerja memasang tiang besi di bagian atas tembok kemudian mengaitkan kawat tajam yang panjang hingga ke sisi tembok belakang. Tak hanya kawat duri, pihak pengusaha juga membangun pelapis tembok beton baru yang ketinggiannya bertambah menjadi 3 meter.
Polisi RW Iptu Rahmad Gunawan sempat turun mengecek pembangunan tembok beton pelapis dan kawat duri di lokasi. Beberapa warga turut mendampinginya. "Warga yang tadinya sudah tenang, jadi resah kembali. Kami sebagai Polisi RW akan membantu menyampaikan ke pimpinan terkait aspirasi warga," ujar Rahmad.
Semestinya pihak pengusaha menahan diri tak mengerjakan apa pun pada Gang Besan Serpong, apalagi penambahan tembok dan pemasangan kawat. Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
(jon)