Deretan Tokoh dan Pejabat yang Turun Tangan Urusi Penutupan Gang Besan Serpong
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penutupan Gang Besan , jalan akses warga Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), oleh pengusaha pemilik lahan, mendapat tanggapan dari sejumlah tokoh hingga pejabat daerah.
Penutupan Gang Besan terus menuai polemik mengingat jalan tersebut merupakan akses utama ratusan warga yang bermukim di sana. Saat ini Gang Besan sudah tak bisa dilalui oleh warga karena sudah tertutup tembok beton. Mereka terpaksa memutar sejauh 2 km ke arah jalan raya.
Pada Jumat, 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menembok jalan tersebut setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun hingga kini kunjung mencapai titik temu.
Sejumlah tokoh pun ikut bersuara. Berikut tokoh-tokoh yang ikut mengurusi penutupan Gang Besan:
1. KH Muhammad Syaifuddin Zuhri
Salah satu tokoh agama di Tangerang Selatan, KH Muhammad Syaifuddin Zuhri, turut prihatin atas penutupan Gang Besan. Dia berharap jalan akses warga itu dibuka kembali demi kemaslahatan dunia dan akhirat. Dia meminta agar RT, RW, dan lurah, terus berjuang keras mewujudkan keinginan warga agar Gang Besan dibuka kembali.
“Ngapain punya RT, punya RW, kalau rakyatnya pusing jalan ditutup. Minta bantu ke dia. Kalau yang enggak mau bantu boleh dipertanyakan dapat berapa duit dia? RW datang ke Lurah, minta bantuan ke Lurah. Kalau Lurah enggak mau bantu pertanyakan dapat berapa duit dia,” katanya saat acara doa bersama warga yang digelar di salah satu rumah persis di belakang tembok beton yang menutup akses jalan Gang Besan, Serpong, Tangsel, Senin 20 Februari 2023 malam.
Dia berharap pemerintah setempat memperjuangkan aspirasi masyarakat itu. Ia juga berdoa agar pihak yang menutup tembok segera dibukakan pintu hatinya. Kata dia, memberikan jalan kepada masyarakat luas lebih tinggi pahalanya dari membangun masjid.
2. Lurah Rawa Buntu
Lurah Rawa Buntu Harun juga ikut angkat bicara terkait penutupan Gang Besan. Ia mengakui mencoret Gang Besan sebagai batas wilayah sisi selatan dari lahan pengusaha. Pencoretan itu dilakukan atas permintaan pemilik lahan. "Saya enggak paham apa-apa, jadi karena pemilik dasarnya sertifikat, ya sudah saya ikutin aja," kata Harun, Jumat (17/2/2023).
Penutupan Gang Besan terus menuai polemik mengingat jalan tersebut merupakan akses utama ratusan warga yang bermukim di sana. Saat ini Gang Besan sudah tak bisa dilalui oleh warga karena sudah tertutup tembok beton. Mereka terpaksa memutar sejauh 2 km ke arah jalan raya.
Pada Jumat, 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menembok jalan tersebut setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun hingga kini kunjung mencapai titik temu.
Sejumlah tokoh pun ikut bersuara. Berikut tokoh-tokoh yang ikut mengurusi penutupan Gang Besan:
1. KH Muhammad Syaifuddin Zuhri
Salah satu tokoh agama di Tangerang Selatan, KH Muhammad Syaifuddin Zuhri, turut prihatin atas penutupan Gang Besan. Dia berharap jalan akses warga itu dibuka kembali demi kemaslahatan dunia dan akhirat. Dia meminta agar RT, RW, dan lurah, terus berjuang keras mewujudkan keinginan warga agar Gang Besan dibuka kembali.
“Ngapain punya RT, punya RW, kalau rakyatnya pusing jalan ditutup. Minta bantu ke dia. Kalau yang enggak mau bantu boleh dipertanyakan dapat berapa duit dia? RW datang ke Lurah, minta bantuan ke Lurah. Kalau Lurah enggak mau bantu pertanyakan dapat berapa duit dia,” katanya saat acara doa bersama warga yang digelar di salah satu rumah persis di belakang tembok beton yang menutup akses jalan Gang Besan, Serpong, Tangsel, Senin 20 Februari 2023 malam.
Dia berharap pemerintah setempat memperjuangkan aspirasi masyarakat itu. Ia juga berdoa agar pihak yang menutup tembok segera dibukakan pintu hatinya. Kata dia, memberikan jalan kepada masyarakat luas lebih tinggi pahalanya dari membangun masjid.
2. Lurah Rawa Buntu
Lurah Rawa Buntu Harun juga ikut angkat bicara terkait penutupan Gang Besan. Ia mengakui mencoret Gang Besan sebagai batas wilayah sisi selatan dari lahan pengusaha. Pencoretan itu dilakukan atas permintaan pemilik lahan. "Saya enggak paham apa-apa, jadi karena pemilik dasarnya sertifikat, ya sudah saya ikutin aja," kata Harun, Jumat (17/2/2023).