Pagar Jembatan Marunda Tak Kunjung Diperbaiki, Sopir Truk Meradang Kerap Terjebak Macet Parah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Parapet atau pagar Jembatan Marunda yang roboh sejak Desember 2022 belum juga diperbaiki. Akibatnya, jalan akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, kerap mengalami kemacetan parah.
Kondisi ini membuat pengendara, khususnya sopir truk meradang. Seperti yang terjadi Selasa (28/2/2023). Jalan akses Marunda mengalami kemacetan panjang hingga 4 km.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan panjang ratusan kendaraan itu terjadi lantaran adanya penyempitan jalan. Saat ini kendaraan hanya bisa melaju satu lajur dari yang sebelumnya dua lajur.
Akibatnya, kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 5 hingga 10 Km per jam. Selain penyempitan jalan, di lokasi tersebut juga terdapat jalan berlubang sehingga membuat laju kendaraan harus berhati-hati.
Salah satu pengemudi truk trailer, Yumi, mengaku kerap melintasi jalan akses Marunda dan sering terjebak macet. Ia bisa memakan waktu hingga 3 jam hanya untuk melintasi jalan tersebut.
"Akibat jembatan yang runtuh jadi jalan hanya satu jalur. Ya dampaknya begitu, macet. Kondisi kayak gini bisa dua sampai tiga jam. Harapan saya sih segera direnovasi jembatan yang roboh itu, biar keadaan lancar gitu," kata Yumi.
Sopir truk lainnya, Tarwiyah, mengatakan, akibat kemacetan ini membuat pengiriman barang menjadi lebih lama. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang roboh itu.
"Macetnya itu gara-gara jembatan. Kalau lagi macet pengiriman jadi lambat. Mudah- mudahan cepat diperbaiki itu jembatannya, biar jalan enggak macet," pungkasnya.
Diketahui, parapet Jembatan Marunda roboh pada 30 Desember 2022 lalu. Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Ilham Raya ketika hendak dikonfirmasi perihal perbaikan jembatan itu hingga saat ini belum bisa dihubungi.
Kondisi ini membuat pengendara, khususnya sopir truk meradang. Seperti yang terjadi Selasa (28/2/2023). Jalan akses Marunda mengalami kemacetan panjang hingga 4 km.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan panjang ratusan kendaraan itu terjadi lantaran adanya penyempitan jalan. Saat ini kendaraan hanya bisa melaju satu lajur dari yang sebelumnya dua lajur.
Akibatnya, kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 5 hingga 10 Km per jam. Selain penyempitan jalan, di lokasi tersebut juga terdapat jalan berlubang sehingga membuat laju kendaraan harus berhati-hati.
Salah satu pengemudi truk trailer, Yumi, mengaku kerap melintasi jalan akses Marunda dan sering terjebak macet. Ia bisa memakan waktu hingga 3 jam hanya untuk melintasi jalan tersebut.
"Akibat jembatan yang runtuh jadi jalan hanya satu jalur. Ya dampaknya begitu, macet. Kondisi kayak gini bisa dua sampai tiga jam. Harapan saya sih segera direnovasi jembatan yang roboh itu, biar keadaan lancar gitu," kata Yumi.
Sopir truk lainnya, Tarwiyah, mengatakan, akibat kemacetan ini membuat pengiriman barang menjadi lebih lama. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang roboh itu.
"Macetnya itu gara-gara jembatan. Kalau lagi macet pengiriman jadi lambat. Mudah- mudahan cepat diperbaiki itu jembatannya, biar jalan enggak macet," pungkasnya.
Diketahui, parapet Jembatan Marunda roboh pada 30 Desember 2022 lalu. Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Ilham Raya ketika hendak dikonfirmasi perihal perbaikan jembatan itu hingga saat ini belum bisa dihubungi.
(thm)