Polisi RW Besok Kumpulkan Tokoh Masyarakat Gang Besan: Insya Allah Ada Solusi buat Warga
loading...
A
A
A
Pasutri ini lalu bercerita sudah berjualan sejak tahun 2003 di depan Jalan Gang Besan yang kini aksesnya ditutup tembok beton.
Kepada Gunawan, keduanya bercerita tentang dampak penutupan Jalan Gang Besan. Menurut mereka, penutupan itu berdampak pada aktivitas warga sekitar yang harus berputar jauh sekitar 2 kilometer menuju Jalan Raya Rawa Buntu.
"Dulu mah enak-enak aja Pak sebelum ditutup, dagangnya deket di sini. Kalau saya tinggal di belakang situ dekat tower Gang Besan, sekarang ditutup, ya sudah kita harus mutar jauh lewat stasiun," keluh Yani.
Lokasi lapak soto milik Yani dan Kisman berada persis di jalan depan proyek yang menutup akses masuk Gang Besan. Kepada Gunawan, keduanya berharap bantuan agar tembok beton itu dibuka kembali sebagai akses lalu-lalang warga.
"Kita tinggal di sini sejak tahun 1995, aktivitas ya lewat Gang Besan setiap hari. Memang karena kita pendatang, kita kurang tahu asal-usul Gang Besan itu bagaimana. Tapi menurut orang-orang sini, memang ini (Gang Besan) dari dulunya sudah jalanan, enggak diperjualbelikan," katanya.
Diketahui, penutupan Gang Besan terus menuai polemik mengingat jalan tersebut merupakan akses utama ratusan warga yang bermukim di sana. Saat ini Gang Besan sudah tak bisa dilalui oleh warga karena sudah tertutup tembok beton.
Pada Jumat, 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menembok jalan tersebut setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun hingga kini kunjung mencapai titik temu.
Kepada Gunawan, keduanya bercerita tentang dampak penutupan Jalan Gang Besan. Menurut mereka, penutupan itu berdampak pada aktivitas warga sekitar yang harus berputar jauh sekitar 2 kilometer menuju Jalan Raya Rawa Buntu.
"Dulu mah enak-enak aja Pak sebelum ditutup, dagangnya deket di sini. Kalau saya tinggal di belakang situ dekat tower Gang Besan, sekarang ditutup, ya sudah kita harus mutar jauh lewat stasiun," keluh Yani.
Lokasi lapak soto milik Yani dan Kisman berada persis di jalan depan proyek yang menutup akses masuk Gang Besan. Kepada Gunawan, keduanya berharap bantuan agar tembok beton itu dibuka kembali sebagai akses lalu-lalang warga.
"Kita tinggal di sini sejak tahun 1995, aktivitas ya lewat Gang Besan setiap hari. Memang karena kita pendatang, kita kurang tahu asal-usul Gang Besan itu bagaimana. Tapi menurut orang-orang sini, memang ini (Gang Besan) dari dulunya sudah jalanan, enggak diperjualbelikan," katanya.
Diketahui, penutupan Gang Besan terus menuai polemik mengingat jalan tersebut merupakan akses utama ratusan warga yang bermukim di sana. Saat ini Gang Besan sudah tak bisa dilalui oleh warga karena sudah tertutup tembok beton.
Pada Jumat, 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menembok jalan tersebut setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun hingga kini kunjung mencapai titik temu.
(thm)