Mediasi Penutupan Gang Besan Serpong Masih Deadlock, Pengusaha Akan Bangun Gedung Parkir

TANGERANG SELATAN - Konflik antara warga Gang Besan, Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, dengan seorang pengusaha terkait penutupan akses jalan terus berlanjut. Gedung parkir akan dibangun oleh pengusaha setelah mediasi dengan warga hingga kini belum menemui titik terang.

Akhir pekan lalu satu alat berat ekskavator dioperasikan meratakan permukaan tanah di sekitar tembok beton yang menutup akses jalan Gang Besan. Rencananya di lokasi tersebut akan dibangun tempat komersial berupa gedung parkir.

Operasional ekskavator ini membuat warga Gang Besan prihatin. Warga tak dapat berbuat banyak karena pengusaha selaku pemilik lahan tetap tak bergeming atas hasil mediasi warga yang meminta tembok kembali dibuka sebagai akses jalan.

”Hasil mediasi kemarin belum ada konfirmasi ke warga, tapi malah pengusaha sudah mulai kerja lagi pakai alat ekskavator,” tutur salah satu warga, Fahri Mahfudin pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu. Baca: Akses Ditutup Beton, Warga Gang Besan Serpong Gelar Doa Bersama Minta Jalan Dibuka

Perwakilan pengusaha, Bayu Supranoto mengatakan, ada sekira 160 meter dari total 1.618 meter lahan milik bosnya berada di Jalan Gang Besan. ”Kita suratnya jelas SHM. Kita tutup karena kita mau gunakan untuk gedung parkir. Sekarang lagi ngurug buat diratakan tanahnya,” ucap Bayu.

Untuk diketahui, Gang Besan telah digunakan sebagai jalan warga sejak puluhan tahun silam. Beberapa warga pribumi yang tinggal di sekitaran gang menyebut, jalan itu telah digunakan pada 1970-an.

Pada Jumat, 3 Februari 2023, pengusaha bernama David Puteranegoro mengutus anak buahnya untuk menutup akses gang dengan tembok beton setinggi 2 meter. Mediasi sempat dilakukan beberapa kali, namun tak kunjung mencapai titik temu.