Taruna Merah Putih DKI: Parpol dan Masyarakat Elemen Utama Demokrasi
Sabtu, 31 Desember 2022 - 09:09 WIB
Dia menilai proporsional tertutup alat ukurnya kadang jelas, tapi penerapannya masih kurang tegas cenderung bernuansa ewuh pakewuh Timur
"Sementara, proporsional terbuka membuat kontestasi internal maupun eksternal partai lebih dinamis, maka biaya akan tinggi. Masyarakat akan disajikan ribuan pilihan yang mungkin saja banyak yang over-rated atau dilebih-lebihkan di tengah gencarnya sosial media dan rendahnya edukasi informasi termasuk pengawasan berita hoaks," ungkapnya.
Menurut Brando, proporsional terbuka memiliki kelebihan yakni keterlibatan masyarakat pemilih lebih tinggi. Hal ini bisa dicek secara detail sampai ke jejak rekam pribadi para calegnya, tidak hanya parpolnya.
Dia berharap kontestasi pemilu yang dibangun dengan sistem proporsional terbuka maupun tertutup perlu gerakan sadar politik sehingga masyarakat dan seluruh elemen memaknai sungguh-sungguh bahwa demokrasi menghendaki perubahan untuk kebaikan bersama bagi peradaban manusia.
"Demokrasi adalah alat bukan tujuan. Tujuan sistem Pemilu apapun hendaknya membawa kebaikan bagi peradaban manusia," ucap alumni Fisip Unpar ini.
"Sementara, proporsional terbuka membuat kontestasi internal maupun eksternal partai lebih dinamis, maka biaya akan tinggi. Masyarakat akan disajikan ribuan pilihan yang mungkin saja banyak yang over-rated atau dilebih-lebihkan di tengah gencarnya sosial media dan rendahnya edukasi informasi termasuk pengawasan berita hoaks," ungkapnya.
Menurut Brando, proporsional terbuka memiliki kelebihan yakni keterlibatan masyarakat pemilih lebih tinggi. Hal ini bisa dicek secara detail sampai ke jejak rekam pribadi para calegnya, tidak hanya parpolnya.
Dia berharap kontestasi pemilu yang dibangun dengan sistem proporsional terbuka maupun tertutup perlu gerakan sadar politik sehingga masyarakat dan seluruh elemen memaknai sungguh-sungguh bahwa demokrasi menghendaki perubahan untuk kebaikan bersama bagi peradaban manusia.
"Demokrasi adalah alat bukan tujuan. Tujuan sistem Pemilu apapun hendaknya membawa kebaikan bagi peradaban manusia," ucap alumni Fisip Unpar ini.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda