Kisah Pilu Balita Cilincing Meninggal Dunia Usai Idap Gagal Ginjal Akut
Kamis, 27 Oktober 2022 - 06:54 WIB
Selama di ruang ICU tepatnya hari Sabtu, Hasan menuturkan bahwa putrinya sudah tidak sadarkan diri. Bahkan disebut, kondisi anak bungsu dari dua bersaudara tersebut semakin memburuk sampai kehilangan kesadaran.
Melihat kondisinya semakin memburuk, Fatimah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit' Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Namun karena kondisi penuh akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo.
”Di Pasar Rebo langsung dicek dan langsung masuk ruang ICU anak. Sampai hari Senin itu udah nggak ada meninggal pada hari Senin 3 Oktober pada saat ashar,” ucapnya.
Hasan mengatakan jika putrinya tersebut meninggal dikarenakan gagal ginjal. Dimana hal ini sudah diketahui saat di RSUD Cilincing ada kendala di ginjal dan harus dilakukan cuci darah.
”Ya kalau kita mah kalau cuci darah taunya kan itu pasti gagal ginjal, Tapi dia nggak konfirmasi langsung ini gagal ginjal gitu. Mungkin karena dia jaga perasaan saja ke kita ya udah gitu aja terus kita dirujuk,” katanya.
Hasan menuturkan jika dirinya tidak menyangka bahwa kasus yang dialami putrinya dua Minggu silam menjadi seramai kondisi yang terjadi saat ini. Dirinya terheran mengapa anak kecil bisa terkena gagal ginjal.
”Kalau kita sih sebenarnya qodarullah ya, semuanya jadi nggak lepas dari takdir Allah gitu. Dari penyakit seperti ini waktu itu memang belum ramai jadi kita ya ikhlas aja gitu nggak pernah cari tahu dari mana gitu,” ujarnya.
Melihat pemberitaan sekaligus kondisi yang terjadi saat ini, Hasan berharap ada tindak lanjut cepat yang dilakukan pihak rumah sakit dan juga pemerintah dalam hal ini Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
Dokter Umum Klinik Dompet Dhuafa (DD) Rorotan dr. Ridho Andriansyah mengatakan bahwa pihaknya menangani pasien atas nama F (Fatimah) (6) dengan kondisi adanya keluhan tenggorokan.
Melihat kondisinya semakin memburuk, Fatimah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit' Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Namun karena kondisi penuh akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo.
”Di Pasar Rebo langsung dicek dan langsung masuk ruang ICU anak. Sampai hari Senin itu udah nggak ada meninggal pada hari Senin 3 Oktober pada saat ashar,” ucapnya.
Hasan mengatakan jika putrinya tersebut meninggal dikarenakan gagal ginjal. Dimana hal ini sudah diketahui saat di RSUD Cilincing ada kendala di ginjal dan harus dilakukan cuci darah.
”Ya kalau kita mah kalau cuci darah taunya kan itu pasti gagal ginjal, Tapi dia nggak konfirmasi langsung ini gagal ginjal gitu. Mungkin karena dia jaga perasaan saja ke kita ya udah gitu aja terus kita dirujuk,” katanya.
Hasan menuturkan jika dirinya tidak menyangka bahwa kasus yang dialami putrinya dua Minggu silam menjadi seramai kondisi yang terjadi saat ini. Dirinya terheran mengapa anak kecil bisa terkena gagal ginjal.
”Kalau kita sih sebenarnya qodarullah ya, semuanya jadi nggak lepas dari takdir Allah gitu. Dari penyakit seperti ini waktu itu memang belum ramai jadi kita ya ikhlas aja gitu nggak pernah cari tahu dari mana gitu,” ujarnya.
Melihat pemberitaan sekaligus kondisi yang terjadi saat ini, Hasan berharap ada tindak lanjut cepat yang dilakukan pihak rumah sakit dan juga pemerintah dalam hal ini Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
Dokter Umum Klinik Dompet Dhuafa (DD) Rorotan dr. Ridho Andriansyah mengatakan bahwa pihaknya menangani pasien atas nama F (Fatimah) (6) dengan kondisi adanya keluhan tenggorokan.
tulis komentar anda