Marak Bocah Hadang Truk Demi Viral, Wagub DKI: Keselamatan Nomor Satu, Konten Nomor Sekian
Selasa, 14 Juni 2022 - 01:33 WIB
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) turut menanggapi banyaknya bocah-bocah yang mengejar viral dengan menghadang truk saat melaju. Akibatnya, banyak dari mereka yang tertabrak hingga terluka, bahkan merenggang nyawa.
Ariza mengatakan sosialiasi terkait bahaya dalam berlalu lintas begitu penting di kalangan anak muda. Khususnya, bagi anak-anak yang kerap mencari sensasi di media sosial agar viral dengan cara membahayakan diri sendiri di jalanan.
"Kita tahu anak-anak kita, adik-adik kita senang sekali menggunakan medsos, gadgetnya, dengan membuat konten-konten agar viral. Kemudian membuat konten yang berbahaya di lalu-lintas, sudah ada korban nyawa," ujar Ariza dalam instagram pribadinya, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut, Ariza menuturkan dia tak ingin muncul kembali anak-anak yang meninggal akibat mencari sensasi dengan membuat konten. Menurutnya, konten tidak lebih penting dari pada nyawa seseorang.
"Jangan sampai ada lagi anak-anak yang meninggal karena bikin konten, keselamatan nomor satu, konten nomor sekian," ucapnya.
Kendati demikian, Ariza memohon agar seluruh guru maupun orang tua terus memberikan pemahaman terkait bahayanya media sosial. Terlebih, kata Ariza, dirinya ingin para guru dan orang tua membatasi penggunaan HP bagi anak didiknya.
"Dengan hormat, kami meminta kepada para guru, orang tua, lingkungan agar membatasi penggunaan HP untuk anak-anak dan secara rutin memberikan pendidikan tentang media sosial di kelas," terangnya.
Sebelumnya, peristiwa remaja tertabrak dan terlindas truk karena membuat konten, kembali terjadi di Jalan M Toha, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (7/6/2022). Berdasarkan video yang beredar di media sosial, korban langsung tertabrak dan terlindas begitu menghadang truk yang tengah melaju.
Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung menahan sejumlah teman korban dan menanyakan identitas mereka. Para remaja tanggung yang mengaku berasal dari Pakuhaji, Kabupaten Tangerang itu dan tak banyak menjawab ketika dikerubungi warga.
Ariza mengatakan sosialiasi terkait bahaya dalam berlalu lintas begitu penting di kalangan anak muda. Khususnya, bagi anak-anak yang kerap mencari sensasi di media sosial agar viral dengan cara membahayakan diri sendiri di jalanan.
"Kita tahu anak-anak kita, adik-adik kita senang sekali menggunakan medsos, gadgetnya, dengan membuat konten-konten agar viral. Kemudian membuat konten yang berbahaya di lalu-lintas, sudah ada korban nyawa," ujar Ariza dalam instagram pribadinya, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut, Ariza menuturkan dia tak ingin muncul kembali anak-anak yang meninggal akibat mencari sensasi dengan membuat konten. Menurutnya, konten tidak lebih penting dari pada nyawa seseorang.
"Jangan sampai ada lagi anak-anak yang meninggal karena bikin konten, keselamatan nomor satu, konten nomor sekian," ucapnya.
Kendati demikian, Ariza memohon agar seluruh guru maupun orang tua terus memberikan pemahaman terkait bahayanya media sosial. Terlebih, kata Ariza, dirinya ingin para guru dan orang tua membatasi penggunaan HP bagi anak didiknya.
"Dengan hormat, kami meminta kepada para guru, orang tua, lingkungan agar membatasi penggunaan HP untuk anak-anak dan secara rutin memberikan pendidikan tentang media sosial di kelas," terangnya.
Sebelumnya, peristiwa remaja tertabrak dan terlindas truk karena membuat konten, kembali terjadi di Jalan M Toha, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (7/6/2022). Berdasarkan video yang beredar di media sosial, korban langsung tertabrak dan terlindas begitu menghadang truk yang tengah melaju.
Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung menahan sejumlah teman korban dan menanyakan identitas mereka. Para remaja tanggung yang mengaku berasal dari Pakuhaji, Kabupaten Tangerang itu dan tak banyak menjawab ketika dikerubungi warga.
(kri)
tulis komentar anda