Syarat Perjalanan Domestik Diperlonggar, Masyarakat Diimbau Tetap Lakukan Pemeriksaan Diri
Rabu, 16 Maret 2022 - 13:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah sudah memperlonggar aturan bagi Pelaku Perjalanan Domestik (PPD) terkait Covid-19. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap melakukan pemeriksaan diri.
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum berakhir. Setelah dua tahun melanda dunia, Covid-19 telah menyebar di 57 negara dengan penderita Covid-19 sebanyak lebih dari 148 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia, penderita Covid-19 telah mencapai hampir 6 juta orang.
"Sampai sekarang, pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran untuk memeriksakan diri yang meningkat perlu terus dijaga sebagai tindakan preventif akan penularan yang mungkin terjadi," ujar Direktur Smartcolab Sari W Pramono, dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).
Pemerintah Indonesia sejak awal Maret 2022 telah menghapus syarat hasil tes negatif PCR maupun antigen bagi PPD. Melalui kebijakan ini, PPD yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan mendapatkan booster (penguat), bebas keluar masuk luar kota.
Pemerintah juga membebaskan kewajiban karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Bali. “Keputusan pemerintah terkait Covid-19 ini tentu harus ditanggapi dengan bijaksana. Artinya, walaupun peraturan telah dilonggarkan, masyarakat diharapkan tetap menjaga 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” ucap Sari.
Kampanye 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang secara masif dilakukan dari awal pandemi, telah diterima dan dipraktikkan masyarakat dengan baik. Menyempurnakan praktik 3M, pemerintah juga menggalakan kampanye 3T (Testing, Tracing, Treatment) untuk menghadapi Covid-19.
"Sayangnya, kampanye 3T kurang dikenal dengan baik. Padahal penerapan praktik 3T sama pentingnya dengan praktik 3M sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," katanya.
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum berakhir. Setelah dua tahun melanda dunia, Covid-19 telah menyebar di 57 negara dengan penderita Covid-19 sebanyak lebih dari 148 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia, penderita Covid-19 telah mencapai hampir 6 juta orang.
"Sampai sekarang, pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran untuk memeriksakan diri yang meningkat perlu terus dijaga sebagai tindakan preventif akan penularan yang mungkin terjadi," ujar Direktur Smartcolab Sari W Pramono, dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).
Pemerintah Indonesia sejak awal Maret 2022 telah menghapus syarat hasil tes negatif PCR maupun antigen bagi PPD. Melalui kebijakan ini, PPD yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan mendapatkan booster (penguat), bebas keluar masuk luar kota.
Baca Juga
Pemerintah juga membebaskan kewajiban karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Bali. “Keputusan pemerintah terkait Covid-19 ini tentu harus ditanggapi dengan bijaksana. Artinya, walaupun peraturan telah dilonggarkan, masyarakat diharapkan tetap menjaga 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” ucap Sari.
Kampanye 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang secara masif dilakukan dari awal pandemi, telah diterima dan dipraktikkan masyarakat dengan baik. Menyempurnakan praktik 3M, pemerintah juga menggalakan kampanye 3T (Testing, Tracing, Treatment) untuk menghadapi Covid-19.
"Sayangnya, kampanye 3T kurang dikenal dengan baik. Padahal penerapan praktik 3T sama pentingnya dengan praktik 3M sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," katanya.
tulis komentar anda