Syarat Perjalanan Domestik Diperlonggar, Masyarakat Diimbau Tetap Lakukan Pemeriksaan Diri
Rabu, 16 Maret 2022 - 13:01 WIB
Sari menjelaskan, testing adalah pemeriksaan dini untuk dapat mengetahui kondisi seseorang apakah terjangkit Covid-19 atau tidak. Tes dilakukan bila terjadi kontak langsung dengan penderita Covid-19. Ada 3 jenis tes yang dilakukan untuk mendeteksi covid-19 yaitu Gennose, Swab Antigen dan Swab PCR.
Sementara tracing atau telusur adalah proses mengidentifikasi siapa saja orang-orang yang telah berkontak dengan pasien positif Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Sedangkan treatment atau tindak lanjut adalah perawatan kepada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Praktik 3M memang lebih mengarah pada peran individu melindungi dirinya dari pandemi ini. Sementara 3T berbicara mengenai peran individu ke masyarakat dengan melakukan peringatan dini pada orang di sekitar kita terkait Covid-19.
"Misalnya, saat seseorang merasakan gejala, ia seharusnya segera melakukan pemeriksaan lab untuk memastikan apakah dirinya positif atau tidak. Selanjutnya, ia dapat melakukan isolasi ataupun perawatan bila tes lab PCR menyatakan posistif," beber Sari.
Pemeriksaan dini menjadi penting tidak hanya agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat, namun juga agar terhindar dari bahaya penularan ke orang lain. Di awal pandemi, stigma dari masyarakat pada penderita Covid-19 masih sangat kuat. Olah karena itu, pemeriksaan masih jarang dilakukan.
Namun kini, tren menunjukkan masyarakat Indonesia lebih memilih kepastian apakah ia mengidap Covid-19 atau tidak dengan melakukan tes mandiri baik berupa PCR maupun antigen. Kesadaran ini tentu menjadi fenomena yang baik yang terjadi di masyarakat pada masa pandemi ini, walau kini telah banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinas dan booster (penguat).
Rata-rata tingkat pemeriksaan yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah sebanyak 24,000-34, 000 orang per hari. Jumlah ini masih ideal menurut standar WHO dengan kapasitas tes laboratorium di Indonesia yang mencapai 80.000 orang.
“Sampai nanti saatnya Covid-19 dinyatakan hilang, masyarakat Indonesia disarankan menjaga protokol kesehatan dengan mempraktekan 3M dan 3T untuk menjaga tidak hanya diri kita, namun juga orang yang kita sayangi, dan masyarakat sekitar,” tutup Sari.
Sementara tracing atau telusur adalah proses mengidentifikasi siapa saja orang-orang yang telah berkontak dengan pasien positif Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Sedangkan treatment atau tindak lanjut adalah perawatan kepada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Praktik 3M memang lebih mengarah pada peran individu melindungi dirinya dari pandemi ini. Sementara 3T berbicara mengenai peran individu ke masyarakat dengan melakukan peringatan dini pada orang di sekitar kita terkait Covid-19.
"Misalnya, saat seseorang merasakan gejala, ia seharusnya segera melakukan pemeriksaan lab untuk memastikan apakah dirinya positif atau tidak. Selanjutnya, ia dapat melakukan isolasi ataupun perawatan bila tes lab PCR menyatakan posistif," beber Sari.
Pemeriksaan dini menjadi penting tidak hanya agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat, namun juga agar terhindar dari bahaya penularan ke orang lain. Di awal pandemi, stigma dari masyarakat pada penderita Covid-19 masih sangat kuat. Olah karena itu, pemeriksaan masih jarang dilakukan.
Namun kini, tren menunjukkan masyarakat Indonesia lebih memilih kepastian apakah ia mengidap Covid-19 atau tidak dengan melakukan tes mandiri baik berupa PCR maupun antigen. Kesadaran ini tentu menjadi fenomena yang baik yang terjadi di masyarakat pada masa pandemi ini, walau kini telah banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinas dan booster (penguat).
Rata-rata tingkat pemeriksaan yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah sebanyak 24,000-34, 000 orang per hari. Jumlah ini masih ideal menurut standar WHO dengan kapasitas tes laboratorium di Indonesia yang mencapai 80.000 orang.
“Sampai nanti saatnya Covid-19 dinyatakan hilang, masyarakat Indonesia disarankan menjaga protokol kesehatan dengan mempraktekan 3M dan 3T untuk menjaga tidak hanya diri kita, namun juga orang yang kita sayangi, dan masyarakat sekitar,” tutup Sari.
(thm)
tulis komentar anda