Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak

Minggu, 13 Maret 2022 - 14:37 WIB
Konsekuensinya, setiap regu yang komandonya diambil alih Hartino harus selalu menyiapkan amunisi tambahan sebagai persiapan menghadapi kontak tembak yang biasanya berlangsung lama.

Gerombolan pemberontak yang bertemu pasukan Ranger pimpinan Hartino selalu dikejar dan jarang dilepaskan. Hartino juga memiliki kebijakan lapangan yang terkenal di kalangan anak buahnya yaitu tidak diperkenankan membawa tawanan dalam pertempuran.

Artinya, setiap musuh harus ditembak. Itulah yang membuat sosok Ipda Hartino menjadi kontroversial.

Baca juga: Jenderal Polisi Ini Tampar Anak Buah dan Batalkan Cuti karena Eksekusi Tawanan

Selepas penugasan dalam operasi Trikora, Hartino ditugaskan memimpin kompi Brimob organik di Sulawesi. Tugas itu merupakan promosi untuk kenaikan pangkat menjadi AKP.

Lantaran sosok kontroversial dan idealismenya menjadi penyebab Hartino tidak bisa menjadi perwira tinggi, padahal saat itu dia memimpin jajaran pasukan khusus.

Pemindahan AKP Hartino ke Sulawesi diduga adanya “ketakutan” para perwira di Markas Besar DKN (Djawatan Kepolisian Negara sekarang Mabes Polri) terhadap kenekatan Hartino. Jabatan terakhir Hartino adalah instruktur di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
(jon)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More