Jenderal Polisi Ini Tampar Anak Buah dan Batalkan Cuti karena Eksekusi Tawanan

Kamis, 10 Maret 2022 - 17:06 WIB
loading...
Jenderal Polisi Ini Tampar Anak Buah dan Batalkan Cuti karena Eksekusi Tawanan
Irjen Pol (Purn) K.E Loemy. Foto: www.brigademobil.co.nr dengan izin/buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013
A A A
JAKARTA - Irjen Pol (Purn) K.E Loemy merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) atau Resimen Pelopor Brimob , selain mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo. Dia merupakan perwira lulusan sekolah Okinawa, Jepang.

Ketika menjabat Komandan Kompi A Ranger Mobbrig, Loemy pernah menampar anak buahnya, memperpanjang waktu jaga, membatalkan cuti, serta sanksi administrasi lainnya karena salah paham kode sehingga mengeksekusi tawanan. Sikap tegas tanpa kompromi Irjen Loemy digambarkan pada buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013.
Baca juga: Mantan Kapolri Ini Berani Tolak Gagasan Jenderal TNI LB Moerdani

Loemy memang terkenal komandan yang disiplin dan tegas jika anak buahnya melakukan kesalahan fatal. Dia tak segan menjatuhkan hukuman berat. Ketegasan Loemy dirasakan AKP (Purn) Kartimin saat bertugas di Aceh tahun 1961 pada masa penumpasan pemberontak DI/TII Daud Beureuh.

Ketika itu, Kompi A Ranger berhasil menangkap tawanan untuk diinterogasi. Sebagai Danki, Loemy menginterogasi di Balai Desa Katesa Sungai Hiu Aceh Timur. Sementara, Kartimin dan Agen Tholib menjadi petugas jaga pendamping.
Jenderal Polisi Ini Tampar Anak Buah dan Batalkan Cuti karena Eksekusi Tawanan

Pasukan Ranger Kompi 5994 dalam operasi militer menumpas DI/TII Aceh Tahun 1961. Foto: Koleksi penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis

Tawanan itu ternyata tidak kooperatif, bahkan melakukan aksi tutup mulut. Loemy tak kehabisan akal. Untuk menggertak, dia memberikan kode kepada Kartimin dan Tholib.

Namun, Kartimin yang mengira Loemy memerintahkannya mengeksekusi tawanan, kontan melepas pengaman, menarik picu senapan, dan menembak sang tawanan. Akhirnya, Loemy pun menjatuhkan hukuman kepada Kartimin karena mengeksekusi tawanan.

Masa revolusi, Loemy ikut aktif dalam perjuangan bersenjata sehingga memiliki pengalaman tempur yang tidak perlu diragukan lagi. Tahun 1959, dia menjabat Komandan Kompi A Ranger Mobbrig yakni kompi pertama Resimen Pelopor. Saat itu, pangkat Loemy Inspektur Satu.
Baca juga: Profil AKP Sang Ngurah Wiratama, Mantan Coverboy yang Tak Segan Sikat Preman Tanjung Priok

Sebagai komandan, Loemy menuntut kedisiplinan tinggi dalam segala hal sampai-sampai jika celana dinas anak buahnya terlihat kusut, dia bisa membatalkan izin cuti yang bersangkutan.

Kepiawaian Loemy teruji saat memimpin 2 peleton Ranger menumpas sisa-sisa PRRI di Sumatera tahun 1961. Ranger harus berhadapan langsung dengan batalion-batalion Angkatan Darat pimpinan Letkol Nawawi yang memberontak.

Kontak senjata sepanjang hari dan korban luka di pihak Resimen Pelopor menjadi batu ujian kesuksesan pasukan ini dalan menjalankan tugas-tugas berikutnya. Karier puncak Loemy ketika menjabat Komandan Korps Brimob tahun 1975-1978 dengan pangkat Brigjen Pol.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1313 seconds (0.1#10.140)