Lalu lintas Jakarta Masih Kondusif, Ganjil Genap Belum Dilaksanakan
Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:40 WIB
JAKARTA - Kondisi lalu lintas di Jakarta sepekan pasca-diberlakukannya masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dinilai masi kondusif. Pelaksanan sistem ganjil genap belum akan diberlakukan di Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, berdasarkan hari evaluasi sepekan pelaksanan masa transisi PSBB, kondisi lalu lintas masih berada dibawah kepadatan lalu lintas di waktu normal. "Kondisi lalu lintas dibandingkan masa normal masih dibawah rata rata. Kondisinya sekitar 17 persen dibawah kondisi normal. Artinya, dengan kondisi ini pelaksanaan ganjil genap belum dilaksanakan," kata Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Selain itu, lanjut Syafrin, jumlah penumpang di berbagai moda angkutan umum juga masih kondusif. Menurutnya, sistem ganjil genap akan diterapkan jika kondisi lalu lintas sangat padat disebabkan banyaknya warga yang beraktifitas di luar rumah. Hal itu terlihat dari peningkatan aktivitas kendaraan pribadi dan jumlah penumpang angkutan umum. (Baca: Jalanan Jakarta Kembali Padat, Pengaktifan Ganjil Genap Tunggu Keputusan Anies)
Pemprov DKI Jakarta, menurut Syafrin, telah menerapkan pembatasan jumlah pekerja yang bekerja di kantor hanya 50%. Dari jumlah itu jam kerja wajib dibagi dua agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas dan di angkutan umum pada jam-jam sibuk."Jadi, apabila ada kepadatan artinya ada masyarakat yang melakukan perjalanan tidak penting. Di situlah ganjil genap ini bisa kita berlakukan agar warga ini sadar bahwa kita masih dalam masa PSBB," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, berdasarkan hari evaluasi sepekan pelaksanan masa transisi PSBB, kondisi lalu lintas masih berada dibawah kepadatan lalu lintas di waktu normal. "Kondisi lalu lintas dibandingkan masa normal masih dibawah rata rata. Kondisinya sekitar 17 persen dibawah kondisi normal. Artinya, dengan kondisi ini pelaksanaan ganjil genap belum dilaksanakan," kata Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Selain itu, lanjut Syafrin, jumlah penumpang di berbagai moda angkutan umum juga masih kondusif. Menurutnya, sistem ganjil genap akan diterapkan jika kondisi lalu lintas sangat padat disebabkan banyaknya warga yang beraktifitas di luar rumah. Hal itu terlihat dari peningkatan aktivitas kendaraan pribadi dan jumlah penumpang angkutan umum. (Baca: Jalanan Jakarta Kembali Padat, Pengaktifan Ganjil Genap Tunggu Keputusan Anies)
Pemprov DKI Jakarta, menurut Syafrin, telah menerapkan pembatasan jumlah pekerja yang bekerja di kantor hanya 50%. Dari jumlah itu jam kerja wajib dibagi dua agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas dan di angkutan umum pada jam-jam sibuk."Jadi, apabila ada kepadatan artinya ada masyarakat yang melakukan perjalanan tidak penting. Di situlah ganjil genap ini bisa kita berlakukan agar warga ini sadar bahwa kita masih dalam masa PSBB," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda