Wartawati Jadi Korban Pelecehan Seksual di KRL Commuter Line
Kamis, 28 Oktober 2021 - 22:46 WIB
JAKARTA - Seorang wartawati salah satu media online berinisial S (23), menjadi korban pelecehan seksual di KRL Commuter Line . Kejadian itu dialami S di KRL 204-207 K1 1 88 74 Gerbong 3 rute Jakarta Kota- Bogor, Kamis (28/10/2021) petang.
S menceritakan, saat kejadian sekitar pukul 18.30 WIB gerbong yang ia naiki dalam kondisi tidak terlalu penuh penumpang. Ia kemudian berdiri di dekat pintu.
Kereta yang ditumpanginya itu menuju Stasiun Tebet dari arah Stasiun Cikini. Pelaku yang diketahui menggunakan jaket hitam, tiba-tiba menyentuh tubuh S.
"Pas itu kondisi gerbong enggak penuh-penuh amat, masih banyak space kosong. Terus si pelaku yang di samping aku tiba-tiba badannya dimiringin ke aku, modus mepetin tangannya ke badan aku. Bilangnya enggak sengaja, padahal ya kelihatan banget sengaja," ujar S.
Seusai kejadian itu, S berniat melaporkannya kepada petugas keamanan kereta. Namun tak satupun petugas yang ditemui. Penumpang yang ada di sekitarnya juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu.
"Nyari satpam di gerbong tapi ternyata enggak ada. Ya uda aku marahin dia (pelaku), orang-orang cuma pada lihatin aja," tandasnya.
Merasa trauma, ia mengimbau kepada pengguna jasa KRL, khususnya bagi kaum wanita, untuk selalu waspada terhadap modus pelecehan seksual. Bagi KAI Commuter, ia berharap agar penjagaan lebih diperketat lagi. Jangan sampai petugas lengah saat kejadian seperti itu terjadi.
S menceritakan, saat kejadian sekitar pukul 18.30 WIB gerbong yang ia naiki dalam kondisi tidak terlalu penuh penumpang. Ia kemudian berdiri di dekat pintu.
Kereta yang ditumpanginya itu menuju Stasiun Tebet dari arah Stasiun Cikini. Pelaku yang diketahui menggunakan jaket hitam, tiba-tiba menyentuh tubuh S.
"Pas itu kondisi gerbong enggak penuh-penuh amat, masih banyak space kosong. Terus si pelaku yang di samping aku tiba-tiba badannya dimiringin ke aku, modus mepetin tangannya ke badan aku. Bilangnya enggak sengaja, padahal ya kelihatan banget sengaja," ujar S.
Seusai kejadian itu, S berniat melaporkannya kepada petugas keamanan kereta. Namun tak satupun petugas yang ditemui. Penumpang yang ada di sekitarnya juga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu.
"Nyari satpam di gerbong tapi ternyata enggak ada. Ya uda aku marahin dia (pelaku), orang-orang cuma pada lihatin aja," tandasnya.
Merasa trauma, ia mengimbau kepada pengguna jasa KRL, khususnya bagi kaum wanita, untuk selalu waspada terhadap modus pelecehan seksual. Bagi KAI Commuter, ia berharap agar penjagaan lebih diperketat lagi. Jangan sampai petugas lengah saat kejadian seperti itu terjadi.
(thm)
tulis komentar anda