3 Nostalgia Bus Kota di Jakarta, Kamu Pernah Coba di Era Mana?

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 14:33 WIB
Salah satu moda transportasi darat yang menjadi idola di Jakarta adalah bus kota. Sejak dulu, bus kota sudah menjadi andalan masyarakat untuk bepergian.Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
JAKARTA - Salah satu moda transportasi darat yang menjadi idola di Jakarta adalah bus kota. Sejak dulu, bus kota sudah menjadi andalan masyarakat untuk bekerja ke kantor maupun bepergian dari satu tempat ke tempat lain.



Tapi mungkin banyak yang belum tahu bahwa dari masa ke masa metode pembayaran bus kota terus berkembang dan semakin praktis. Baru-baru ini Dewan Transportasi Kota Jakarta melalui akun Instagramnya membagikan nostalgia cara pembayaran bus kota sejak periode tahun 1980-an. Berikut perkembangannya:

1. Era Karcis

Pada periode 1980-an, sistem pembayaran bus kota di DKI Jakarta masih menggunakan sistem konvensional, yaitu pembayaran dengan uang tunai yang kemudian ditukar dengan karcis sebagai bukti pembayaran.





Pembayaran melalui karcis yang dibagikan oleh kondektur kepada penumpang untuk bus kota PPD bertahan hingga tahun 1988. Tarif yang dipatok adalah Rp100-Rp150 untuk bus Reguler dan Rp250-350 untuk bus PATAS, dan selanjutnya untuk layanan bus PATAS AC PPD sudah tidak ada karcis yang diterbitkan.

Pada era 1990-an, perusahaan bus kota swasta di DKI Jakarta juga mulai menerbitkan karcis sebagai bukti pembayarannya, seperti Bianglala Metropolitan dan Steady Safe untuk layanan PATAS AC-nya. Bahkan, untuk menarik pelanggan, Bianglala menawarkan pembebasan biaya 1 kali perjalanan dengan menukarkan 20 lembar karcis ke kondektur.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More