Dinkes Bekasi Telusuri Kasus Siswa SD Terpapar Covid-19
Kamis, 30 September 2021 - 17:23 WIB
BEKASI - Pemkot Bekasi tengah melakukan penelusuran setelah mendapatkan kepastian seorang siswa Sekolah Dasar (SD) yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas terpapar Covid-19. Siswa tersebut terpapar Covid-19 dari ibunya bukan karena PTM.
Adanya siswa terpapar Covid-19 ini diketahui melalui data rekapitulasi laporan perkembangan Covid-19 di Kota Bekasi per tanggal 27 September 2021. Melalui data tersebut siswa yang terpapar Covid-19 adalah siswa berusia 11 tahun, serta di hari bersamaan ada dua orang lainnya yang turut terpapar Covid-19.
”Iya benar ada satu siswa SD yang berusia 11 tahun terpapar Covid-19, sedang kita telusuri agar tidak menjadi klaster sekolah,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanti Rohilawati, Kamis (30/9/2021).
Dengan ditemukan kasus siswa SD, Dinkes tak ingin menyimpulkan secara cepat apakah adanya temuan kasus itu berasal dari penyebaaran klaster sekolah.
Berdasarkan hasil tracing, kata dia, siswa tersebut diketahui terkonfirmasi Covid-19 melalui sang ibu.”Untuk informasi awal yang kita terima, anak itu terpapar dari ibunya, dan bukan dari sekolah tempat siswa itu belajar. Karena belum ada pembuktian dari lingkungan sekolah yang mengalami positif Covid-19,” ungkapnya.
Untuk itu, Tanti mengajak seluruh masyarakat Kota Bekasi agar tetap mengetatkan protokol Kesehatan, meskipun angka kasus Covid-19 di bawah angka 50 saja.”Jangan mengendorkan protokol kesehatan, dan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkerumun maupun wajib mengikuti vaksin,” ucapnya.
Adanya siswa terpapar Covid-19 ini diketahui melalui data rekapitulasi laporan perkembangan Covid-19 di Kota Bekasi per tanggal 27 September 2021. Melalui data tersebut siswa yang terpapar Covid-19 adalah siswa berusia 11 tahun, serta di hari bersamaan ada dua orang lainnya yang turut terpapar Covid-19.
”Iya benar ada satu siswa SD yang berusia 11 tahun terpapar Covid-19, sedang kita telusuri agar tidak menjadi klaster sekolah,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanti Rohilawati, Kamis (30/9/2021).
Dengan ditemukan kasus siswa SD, Dinkes tak ingin menyimpulkan secara cepat apakah adanya temuan kasus itu berasal dari penyebaaran klaster sekolah.
Berdasarkan hasil tracing, kata dia, siswa tersebut diketahui terkonfirmasi Covid-19 melalui sang ibu.”Untuk informasi awal yang kita terima, anak itu terpapar dari ibunya, dan bukan dari sekolah tempat siswa itu belajar. Karena belum ada pembuktian dari lingkungan sekolah yang mengalami positif Covid-19,” ungkapnya.
Untuk itu, Tanti mengajak seluruh masyarakat Kota Bekasi agar tetap mengetatkan protokol Kesehatan, meskipun angka kasus Covid-19 di bawah angka 50 saja.”Jangan mengendorkan protokol kesehatan, dan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkerumun maupun wajib mengikuti vaksin,” ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda