BEM Nusantara, Korda DKI Sebut Eko Pratama Pimpinannya
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 07:54 WIB
JAKARTA - Koordinator Daerah (Korda) Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta, Wixen Nando mengatakan, BEM Nusantara hanya ada satu, yakni kepengurusan pusat di bawah kepemimpinan Eko Pratama. Untuk itu, ia sangat menyayangkan adanya gerakan kelompok Mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Koordinator Pusat (Korpus) Aliansi BEM Nusantara selain kepemimpinan Eko.
"Kami sangat menyayangkan apabila ada oknum-oknum yang tidak bertanggung melaksanakan kegiatan dengan mengatasnamakan BEM Nusantara selain daripada saudara Eko Pratama," kata Nando dalam keterangan persnya yang disampaikan di bilangan Jakarta Timur, Kamis 19 Agustus 2021.
Ia menyebut, oknum kelompok Mahasiswa yang mengatasnamakan Korpus Aliansi BEM Nusantara tersebut adalah kepemimpinan Dimas Prayoga. Padahal secara yuridis, kepengurusan BEM Nusantara tersebut tidak sah.
"Padahal sudah jelas syarat serta kriteria yang dapat menjadi Koordinator Pusat BEM Nusantara adalah dia yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di kampusnya," ujarnya.
Sementara Dimas saat ini bukan lagi Presiden Mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).
Sekaligus status Dimas tereliminir dari klaimnya sebagai Korpus Aliansi BEM Mahasiswa, karena tidak terpilih dalam temu nasional BEM Nusantara pada bulan Maret 2021 di Surabaya, sesuai dengan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK).
"Saudara Dimas Prayoga tidak lagi menjabat Presiden Mahasiswa di Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) sekaligus Korpus BEM_NUS karena dia tidak terpilih sesuai dengan GBHK Aliansi BEM Nusantara pada saat pelaksanaan Temu-Nasional BEM-Nusantara di Kota Surabaya beberapa waktu lalu," terangnya.
Oleh karena itu, pernyataan sikap ini dinilainya perlu disampaikan, agar para anggota BEM Nusantara di seluruh Indonesia tidak sampai terpancing amarahnya.
"Kami dari BEM Nusantara Koordinator Daerah DKI Jakarta akan mengkoordinasi terkait persoalan ini kepada BEM-BEM di seluruh daerah di Indonesia yang tergabung didalam Aliansi BEM-NUSANTARA untuk tidak terpengaruh dan tidak ikut membenarkan apabila saudara Dimas Prayoga masih terus mengklaim dirinya sebagai Koordinator Pusat BEM-Nusantara," tutur Nando.
Sekaligus, ia menyampaikan peringatan keras kepada Dimas Prayoga untuk tidak lagi-lagi menggunakan nama organisasi dengan mengklaim sebagai Korpus BEM Nusantara.
"Kami memberikan ultimatum kepada saudara Dimas Prayoga untuk tidak membawa embel embel BEM-Nusantara dalam setiap agenda kegiatan yang dia lakukan khususnya nama Korda BEM NUS DKI," tegasnya.
"Jika tidak, kami akan menyurati pihak Rektorat Universitas Nahdatul Ulama Indonesia untuk memberikan sanksi tegas kepada salah satu mahasiswanya," tambah Nando.
"Kami sangat menyayangkan apabila ada oknum-oknum yang tidak bertanggung melaksanakan kegiatan dengan mengatasnamakan BEM Nusantara selain daripada saudara Eko Pratama," kata Nando dalam keterangan persnya yang disampaikan di bilangan Jakarta Timur, Kamis 19 Agustus 2021.
Ia menyebut, oknum kelompok Mahasiswa yang mengatasnamakan Korpus Aliansi BEM Nusantara tersebut adalah kepemimpinan Dimas Prayoga. Padahal secara yuridis, kepengurusan BEM Nusantara tersebut tidak sah.
"Padahal sudah jelas syarat serta kriteria yang dapat menjadi Koordinator Pusat BEM Nusantara adalah dia yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di kampusnya," ujarnya.
Sementara Dimas saat ini bukan lagi Presiden Mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).
Sekaligus status Dimas tereliminir dari klaimnya sebagai Korpus Aliansi BEM Mahasiswa, karena tidak terpilih dalam temu nasional BEM Nusantara pada bulan Maret 2021 di Surabaya, sesuai dengan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK).
"Saudara Dimas Prayoga tidak lagi menjabat Presiden Mahasiswa di Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) sekaligus Korpus BEM_NUS karena dia tidak terpilih sesuai dengan GBHK Aliansi BEM Nusantara pada saat pelaksanaan Temu-Nasional BEM-Nusantara di Kota Surabaya beberapa waktu lalu," terangnya.
Oleh karena itu, pernyataan sikap ini dinilainya perlu disampaikan, agar para anggota BEM Nusantara di seluruh Indonesia tidak sampai terpancing amarahnya.
"Kami dari BEM Nusantara Koordinator Daerah DKI Jakarta akan mengkoordinasi terkait persoalan ini kepada BEM-BEM di seluruh daerah di Indonesia yang tergabung didalam Aliansi BEM-NUSANTARA untuk tidak terpengaruh dan tidak ikut membenarkan apabila saudara Dimas Prayoga masih terus mengklaim dirinya sebagai Koordinator Pusat BEM-Nusantara," tutur Nando.
Sekaligus, ia menyampaikan peringatan keras kepada Dimas Prayoga untuk tidak lagi-lagi menggunakan nama organisasi dengan mengklaim sebagai Korpus BEM Nusantara.
"Kami memberikan ultimatum kepada saudara Dimas Prayoga untuk tidak membawa embel embel BEM-Nusantara dalam setiap agenda kegiatan yang dia lakukan khususnya nama Korda BEM NUS DKI," tegasnya.
"Jika tidak, kami akan menyurati pihak Rektorat Universitas Nahdatul Ulama Indonesia untuk memberikan sanksi tegas kepada salah satu mahasiswanya," tambah Nando.
(mhd)
tulis komentar anda