IGD RSUD Kabupaten Bekasi Penuh Pasien COVID-19, Terpaksa Bangun Tenda Darurat
Selasa, 29 Juni 2021 - 15:36 WIB
BEKASI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi mengumumkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk sementara tidak menerima pasien non-COVID-19. Tingkat keterisian saat ini sudah mencapai 100% dan 49 Rumah Sakit (RS) swasta disiapkan untuk merujuk pasien COVID-19.
Saat ini, rumah sakit pelat merah yang berada di Kecamatan Cibitung tersebut sudah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara. ”Di tenda juga sudah penuh sampai pelataran Gedung RSUD (Kabupaten Bekasi), semua pasien COVID-19,” kata Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti, Selasa (29/6/2021). (Baca juga; Puluhan Polisi Anggota Polres Metro Bekasi Positif Covid-19 )
Menurut dia, bagi pasien yang datang dengan penyakit non-COVID-19 tetap dilayani di Poliklinik yang sudah disiapkan atau bisa dirujuk kerumah sakit terdekat. Hanya saja, untuk IGD di RSUD Kabupaten Bekasi tetap untuk pasien COVID-19. ”Jadi IGD mulai hari ini hanya melayani pasien COVID-19, bagi pasien non-COVID-19 bisa ke klinik terdekat,” ucapnya.
Sumarti menjelaskan, keterisian tempat tidur atau bed ccupancy ratio (BOR) isolasi COVID-19, telah mencapai 100% atau penuh. Padahal, kuota yang diberikan 70% dari total bed di rumah sakit tersebut. ”Untuk pasien COVID-19 saja 180-an kasur. Sudah 100%, semua terisi, hampir semua pasien COVID-19,” jelasnya. (Baca juga; 1 Juli 2021 Pemkot Bekasi Gelar Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Chandrabaga )
Untuk kapasitas total tempat tidur ruang rawat inap di rumah sakit tersebut sebanyak 240 bed. Pihaknya terus mengurangi jatah untuk pasien non-COVID-19 namun masih juga kekurangan. ”Tadinya itu lumayan banyak, 50% berbanding 50% untuk COVID-19 dan non-COVID-19. Sekarang yang non-COVID-19 itu tinggal sekitar 30% atau 60 kasur,” ujarnya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90%. Menurut dia, peningkatan itu mulai terjadi pada 7 Juni 2021. Padahal sebelumnya, pada 1 Juni 2021 tingkat keterisian masih di bawah 20%.”Jadi sudah jauh hari kita bangun tenda darurat di RSUD,” katanya.
Menurut dia, di dalam tenda darurat itu akan ditambah tempat tidur, walaupun sebelumnya sudah dilakukan penambahan tempat tidur sebanyak 155 bed. Untuk penambahan tempat tidur di setiap rumah sakit, tergantung kesanggupan atau fasilitas masing-masing minimal 30%. ”Kita koordinasikan penambahan tempat tidur disemua rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu, Eka juga meminta RSUD membuka tempat isolasi. Tujuannya agar pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan, dipindahkan ke tempat-tempat isolasi. Sementara, untuk pasien COVID-19 yang gejala berat masuk ke rumah sakit.
Selain itu, kata dia, bisa juga membuat rumah sakit lapangan. ”Sedang kita bahas dengan Porkofimda,” tegasnya. (Baca juga; Pasien Covid-19 Melonjak, Kemensos Dirikan Tenda Tambahan di RSUD Bekasi )
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
Saat ini, rumah sakit pelat merah yang berada di Kecamatan Cibitung tersebut sudah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara. ”Di tenda juga sudah penuh sampai pelataran Gedung RSUD (Kabupaten Bekasi), semua pasien COVID-19,” kata Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti, Selasa (29/6/2021). (Baca juga; Puluhan Polisi Anggota Polres Metro Bekasi Positif Covid-19 )
Menurut dia, bagi pasien yang datang dengan penyakit non-COVID-19 tetap dilayani di Poliklinik yang sudah disiapkan atau bisa dirujuk kerumah sakit terdekat. Hanya saja, untuk IGD di RSUD Kabupaten Bekasi tetap untuk pasien COVID-19. ”Jadi IGD mulai hari ini hanya melayani pasien COVID-19, bagi pasien non-COVID-19 bisa ke klinik terdekat,” ucapnya.
Sumarti menjelaskan, keterisian tempat tidur atau bed ccupancy ratio (BOR) isolasi COVID-19, telah mencapai 100% atau penuh. Padahal, kuota yang diberikan 70% dari total bed di rumah sakit tersebut. ”Untuk pasien COVID-19 saja 180-an kasur. Sudah 100%, semua terisi, hampir semua pasien COVID-19,” jelasnya. (Baca juga; 1 Juli 2021 Pemkot Bekasi Gelar Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Chandrabaga )
Untuk kapasitas total tempat tidur ruang rawat inap di rumah sakit tersebut sebanyak 240 bed. Pihaknya terus mengurangi jatah untuk pasien non-COVID-19 namun masih juga kekurangan. ”Tadinya itu lumayan banyak, 50% berbanding 50% untuk COVID-19 dan non-COVID-19. Sekarang yang non-COVID-19 itu tinggal sekitar 30% atau 60 kasur,” ujarnya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90%. Menurut dia, peningkatan itu mulai terjadi pada 7 Juni 2021. Padahal sebelumnya, pada 1 Juni 2021 tingkat keterisian masih di bawah 20%.”Jadi sudah jauh hari kita bangun tenda darurat di RSUD,” katanya.
Menurut dia, di dalam tenda darurat itu akan ditambah tempat tidur, walaupun sebelumnya sudah dilakukan penambahan tempat tidur sebanyak 155 bed. Untuk penambahan tempat tidur di setiap rumah sakit, tergantung kesanggupan atau fasilitas masing-masing minimal 30%. ”Kita koordinasikan penambahan tempat tidur disemua rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu, Eka juga meminta RSUD membuka tempat isolasi. Tujuannya agar pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan, dipindahkan ke tempat-tempat isolasi. Sementara, untuk pasien COVID-19 yang gejala berat masuk ke rumah sakit.
Selain itu, kata dia, bisa juga membuat rumah sakit lapangan. ”Sedang kita bahas dengan Porkofimda,” tegasnya. (Baca juga; Pasien Covid-19 Melonjak, Kemensos Dirikan Tenda Tambahan di RSUD Bekasi )
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
(wib)
tulis komentar anda