Buka Pembelajaran Tatap Muka, SDN Jati 01 Pulogadung Terapkan Prokes Ketat
Rabu, 09 Juni 2021 - 15:17 WIB
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 01 Pulogadung, Jakarta Timur menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap II, Rabu (9/6/2021). Foto: SINDOnews/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 01 Pulogadung, Jakarta Timur menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap II, Rabu (9/6/2021). Dalam uji coba ini 26 siswa kelas IV menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Hari ini yang mengikuti pembelajaran siswa kelas IV. Kemudian dari total 46 siswa yang hadir ini sebanyak 26 siswa. Sehingga kami hanya membuka dua kelas," kata Kepala Sekolah SDN Jati 01, Ibrahim.
Selain membagi dua kelas, letak kursi dan meja yang diduduki peserta uji coba pembelajaran tatap muka dibuat jarak. Hal itu bertujuan sebagai syarat dalam menggelar pembelajaran tatap muka.
"Kalau bicara idealnya, karena 2 kelas (4A dan 4B) kita menyiapkan 4 kelas (ruang) karena satu kelas dibagi dua, jadi total 4 ruang. Tadi hanya 2 kelas karena telah memenuhi syarat 13," ujarnya.
Lantaran hanya dapat membuka dua ruangan, maka sebagian murid lainnya hanya bisa melakukan pembelajaran secara online.
"Karena yang diizinkan hanya untuk dua ruangan saja. Sisanya murid yang lain belajar dari rumah secara daring," tukasnya.
"Hari ini yang mengikuti pembelajaran siswa kelas IV. Kemudian dari total 46 siswa yang hadir ini sebanyak 26 siswa. Sehingga kami hanya membuka dua kelas," kata Kepala Sekolah SDN Jati 01, Ibrahim.
Baca Juga
Selain membagi dua kelas, letak kursi dan meja yang diduduki peserta uji coba pembelajaran tatap muka dibuat jarak. Hal itu bertujuan sebagai syarat dalam menggelar pembelajaran tatap muka.
"Kalau bicara idealnya, karena 2 kelas (4A dan 4B) kita menyiapkan 4 kelas (ruang) karena satu kelas dibagi dua, jadi total 4 ruang. Tadi hanya 2 kelas karena telah memenuhi syarat 13," ujarnya.
Lantaran hanya dapat membuka dua ruangan, maka sebagian murid lainnya hanya bisa melakukan pembelajaran secara online.
"Karena yang diizinkan hanya untuk dua ruangan saja. Sisanya murid yang lain belajar dari rumah secara daring," tukasnya.
(thm)
tulis komentar anda