Larangan Mudik, Sopir Angkot Curhat dan Doakan Pemimpin Bangsa Dapat Hidayah
Senin, 03 Mei 2021 - 11:28 WIB
JAKARTA - Seorang sopir Angkutan Kota (Angkot) mengungkapkan rasa kecewanya dengan larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah di tahun 2021. Dengan membaca, sopir angkot ini mendoakan agar para penguasa mendapatkan hidayah.
"Apakah kalian sudah berpikir ulang dengan menutup keluar provinsi yang tanpa langsung mematikan mata pencarian kami? " katanya seperti dikutip dari akun chanel youtube yang dilihat, Senin (3/5/2021).
Video curhatan si sopir ini pun viral di jejaring youtube dan telah ditonton 286.376 pengguna youtube sejak di-posting pada Minggu 2 Mei 2021.
Menurutnya dengan kebijakan itu, membuat dirinya tak bisa menghidupi keluarga. Anak mereka kemudian menangis pilu karena tak bisa berlebaran. Kondisi ini dianggap terbalik dengan anak penguasa yang tertawa gembira.
"Jangan biarkan kami kelaparan disaat kalian terlelap tidur dan kekenyangan. Ada anak istri serta kredit mobil yang selama ini tak pernah ditanggung negara," katanya.
Selain itu, kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah dinilai hanya menjadi mereka sebagai korban. Terlebih alasan pandemi Covid-19 yang digaungkan pemerintah seolah tak berdampak bagi mereka yang merupakan rakyat kecil. Mereka pun mengaku tak takut dengan Covid-19.
"Yang kami takuti, apabila anak istri kami takut kelaparan karena tidak makan. Siapa yang bertanggung jawab?" tanyanya.
Selain itu, mengatur pada aturan agama. Si Sopir menjelaskan bila Allah telah menyuruhnya untuk tetap berusaha dan bertanggung jawab kepada anak dan istri.
"Itu yang kami pertanggung jawabkan di akhirat nanti," tambahnya.
"Apakah kalian sudah berpikir ulang dengan menutup keluar provinsi yang tanpa langsung mematikan mata pencarian kami? " katanya seperti dikutip dari akun chanel youtube yang dilihat, Senin (3/5/2021).
Video curhatan si sopir ini pun viral di jejaring youtube dan telah ditonton 286.376 pengguna youtube sejak di-posting pada Minggu 2 Mei 2021.
Menurutnya dengan kebijakan itu, membuat dirinya tak bisa menghidupi keluarga. Anak mereka kemudian menangis pilu karena tak bisa berlebaran. Kondisi ini dianggap terbalik dengan anak penguasa yang tertawa gembira.
"Jangan biarkan kami kelaparan disaat kalian terlelap tidur dan kekenyangan. Ada anak istri serta kredit mobil yang selama ini tak pernah ditanggung negara," katanya.
Selain itu, kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah dinilai hanya menjadi mereka sebagai korban. Terlebih alasan pandemi Covid-19 yang digaungkan pemerintah seolah tak berdampak bagi mereka yang merupakan rakyat kecil. Mereka pun mengaku tak takut dengan Covid-19.
"Yang kami takuti, apabila anak istri kami takut kelaparan karena tidak makan. Siapa yang bertanggung jawab?" tanyanya.
Selain itu, mengatur pada aturan agama. Si Sopir menjelaskan bila Allah telah menyuruhnya untuk tetap berusaha dan bertanggung jawab kepada anak dan istri.
"Itu yang kami pertanggung jawabkan di akhirat nanti," tambahnya.
tulis komentar anda