Perang Sarung, Permainan Candaan Anak-anak saat Ramadhan yang Kini Mematikan

Minggu, 25 April 2021 - 07:22 WIB
Polisi mengamankan sarung yang di dalamnya diisi gir motor dan batu untuk perang sarung. Foto: Antara

Di Instagram juga diceritakan strategi dalam perang sarung dan cara menggunakan sarung sebagai senjata. Seperti model pecut yang menggunakan ujung sarung yang lancip dan ujung sarung yang diikat.

Postingan semacam ini kemudian diduga menjadi bahan percontohan para remaja melakukan perang sarung lalu menyerang kelompok lain.

Baca juga: 18 Anak di Bawah Umur Diamankan saat Perang Sarung di Depan Hari-Hari Ciledug

Tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya, perang sarung juga mewabah di daerah lain. Di Cianjur, dua kelompok remaja bentrok di perbatasan Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa ini lantas mengganggu ketertiban dan arus lalu lintas karena dilakukan di jalan nasional.

Kondisi ini membuat sejumlah kendaraan mengantre. Mereka tak bisa melanjutkan perjalanannya karena akses jalan yang tertutup.

Hal sama juga terjadi saat perang sarung di beberapa titik di Sukabumi dan Bogor. Perang sarung yang terjadi di sana menyebabkan antrean mengular di sejumlah ruas jalan. Kendaraan tak bisa melintas.

Sekjen Komnas Perlindungan Anak (PA) Dhanang Sasongko menilai makna perang sarung saat ini telah berubah. Tradisi yang dahulunya untuk becanda kini menjadi melukai bahkan membunuh.

Hal ini tak bisa didiamkan. Langkah serius antara orang tua, warga, dan kepolisan perlu dilakukan mengatasi masalah ini. Apalagi setiap tahunnya korban akibat perang sarung berjatuhan baik yang luka maupun meninggal. "Uniknya, kalo saya amati terjadi di wilayah itu-itu saja," ujarnya, Minggu (25/4/2021).

Dibandingkan tahun sebelumnya, dia melihat perang sarung yang terjadi kali ini lebih banyak dan nyaris merata di sejumlah wilayah. "Seperti menjadi tradisi saat Ramadhan dan pecah di waktu tertentu," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More