Kronologi Perang Sarung yang Menewaskan 1 Pelajar di Bekasi
loading...
A
A
A
BEKASI - Perang sarung antarpelajar terjadi di Jalan Arteri Tol Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Akibatnya, satu pelajar berinisial AA (17) tewas.
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran menuturkan perang sarung sesama pelajar terjadi pada Jumat (15/3/2024) pukul 00.30 WIB. Kejadian berawal dari ajakan korban melalui pesan WhatsApp.
“Korban AA menghubungi NIR via aplikasi WhatApp berisi ajakan untuk perang sarung pada Kamis tanggal 14 Maret 2024 malam,” kata Gurnald, Minggu (17/3/2024).
NIR menerima ajakan tawuran perang sarung itu. Kemudian, NIR mengajak kelompoknya untuk menunggu di rumah Z sebelum ke lokasi dan melakukan tawuran bersama kelompok korban.
“Selanjutnya NIR dan teman-temannya berangkat ke tempat yang telah disepakati. Setelah sampai di TKP ternyata korban dan kelompoknya belum juga datang, sehingga kemudian NIR dan rombongannya kembali ke tempat semula mereka berkumpul,” ujarnya.
Pelaku berinisial MAA lalu ikut bergabung untuk melakukan tawuran bersama kelompor NIR. Saat itu, MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T.
Setelah itu, kelompok NIR kembali berangkat menuju lokasi yang sudah ditentukan. Di lokasi kejadian, korban bersama kelompoknya sudah berada di TKP.
“Karena korban kalah jumlah dan pihak kelompok NIR mengeluarkan petasan membuat korban dan kelompoknya kabur berlarian, namun posisi korban berada di paling belakang dan berdekatan dengan pelaku MAA yang membawa kunci shock berbentuk T,” ungkapnya.
“Pelaku MAA mengayunkan benda tersebut ke arah kepala korban sebanyak 3 kali hingga mengakibatkan kepala korban mengalami luka serius dan membuat korban terkapar tidak sadarkan diri,” sambung Gurnald.
Singkat cerita, MAA, NIR, dan kelompoknya kabur meninggalkan korban. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
“Selanjutnya korban dibawa oleh teman-teman kelompoknya yang menurut informasi teman korban dengan dibantu driver ojek online yang tidak diketahui namanya ke RS Adam Thalib,” katanya.
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran menuturkan perang sarung sesama pelajar terjadi pada Jumat (15/3/2024) pukul 00.30 WIB. Kejadian berawal dari ajakan korban melalui pesan WhatsApp.
“Korban AA menghubungi NIR via aplikasi WhatApp berisi ajakan untuk perang sarung pada Kamis tanggal 14 Maret 2024 malam,” kata Gurnald, Minggu (17/3/2024).
NIR menerima ajakan tawuran perang sarung itu. Kemudian, NIR mengajak kelompoknya untuk menunggu di rumah Z sebelum ke lokasi dan melakukan tawuran bersama kelompok korban.
“Selanjutnya NIR dan teman-temannya berangkat ke tempat yang telah disepakati. Setelah sampai di TKP ternyata korban dan kelompoknya belum juga datang, sehingga kemudian NIR dan rombongannya kembali ke tempat semula mereka berkumpul,” ujarnya.
Pelaku berinisial MAA lalu ikut bergabung untuk melakukan tawuran bersama kelompor NIR. Saat itu, MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T.
Setelah itu, kelompok NIR kembali berangkat menuju lokasi yang sudah ditentukan. Di lokasi kejadian, korban bersama kelompoknya sudah berada di TKP.
“Karena korban kalah jumlah dan pihak kelompok NIR mengeluarkan petasan membuat korban dan kelompoknya kabur berlarian, namun posisi korban berada di paling belakang dan berdekatan dengan pelaku MAA yang membawa kunci shock berbentuk T,” ungkapnya.
“Pelaku MAA mengayunkan benda tersebut ke arah kepala korban sebanyak 3 kali hingga mengakibatkan kepala korban mengalami luka serius dan membuat korban terkapar tidak sadarkan diri,” sambung Gurnald.
Singkat cerita, MAA, NIR, dan kelompoknya kabur meninggalkan korban. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
“Selanjutnya korban dibawa oleh teman-teman kelompoknya yang menurut informasi teman korban dengan dibantu driver ojek online yang tidak diketahui namanya ke RS Adam Thalib,” katanya.
(jon)