Trotoar Rp21 Miliar Jadi Lapak Parkir Liar, Komunitas Sepeda: Pengawasan Lemah
Selasa, 06 April 2021 - 11:46 WIB
Dilanjutkan Aries, pengerjaan pedestrian di Jalan Rawa Buntu mengikuti desain pedestrian di DKI Jakarta. Di mana dibangun untuk memudahkan pejalan kaki, pesepeda dan penyandang disabilitas. Hanya saja, pemasangan Bollard atau patok pembatas jalan dan trotoar tak bisa dilakukan di semua sisi trotoar karena ditentang para pedagang dan pemilik usaha.
"Kalau bollard itu kan sebagai pembatas saja, makanya waktu itu kita hanya pasang di sisi pedestrian bagian ujung, yang banyak penjual bambunya. Kita enggak pasang seluruhnya, karena ditentang sama pedagang di sana," ungkapnya.
Sebelumnya, Lurah Rawa Buntu, Harun, memertanyakan pengerjaan trotoar di sepanjang Jalan Rawa Buntu tanpa dipasangi Bollard di bagian sisinya. Padahal kata dia, selain sebagai pembatas Bollard bisa juga berfungsi untuk menghalangi kendaraan yang akan parkir di atas trotoar itu.
"Kalau terbuka begini kan pasti banyak (kendaraan) yang masuk, harusnya diberi semacam pagar kecil begitu waktu dibangun," ujarnya. Baca juga: Tuna Netra Tabrak Mobil yang Diparkir di Trotoar Jalan Barito Jaksel
"Kalau bollard itu kan sebagai pembatas saja, makanya waktu itu kita hanya pasang di sisi pedestrian bagian ujung, yang banyak penjual bambunya. Kita enggak pasang seluruhnya, karena ditentang sama pedagang di sana," ungkapnya.
Sebelumnya, Lurah Rawa Buntu, Harun, memertanyakan pengerjaan trotoar di sepanjang Jalan Rawa Buntu tanpa dipasangi Bollard di bagian sisinya. Padahal kata dia, selain sebagai pembatas Bollard bisa juga berfungsi untuk menghalangi kendaraan yang akan parkir di atas trotoar itu.
"Kalau terbuka begini kan pasti banyak (kendaraan) yang masuk, harusnya diberi semacam pagar kecil begitu waktu dibangun," ujarnya. Baca juga: Tuna Netra Tabrak Mobil yang Diparkir di Trotoar Jalan Barito Jaksel
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda