Pagar Beton Itu Akhirnya Roboh, Warga: Alhamdulillah, Anak-anak Bisa Mengaji Lagi
Rabu, 17 Maret 2021 - 12:35 WIB
TANGERANG - Istri almarhum Munir, Hadiyanti (55), kini tampak bahagia. Pagar beton yang menutup dan mengisolasi rumahnya di Jalan Akasia, No 1, RT 04/RW 03, Tajur, Ciledug, Kota Tangerang , kini sudah dibongkar.
Sejak Februari 2021, dia dan keluarganya benar-benar terisolasi karena pagar depan rumah ditutup beton. "Plong lah bisa masuk keluar kendaraan dan bisa aktivitas kembali," kata Yanti, di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Selama dipagar beton, keluarganya sangat sulit melakukan aktivitas. Terutama kegiatan pendidikan kedua cucunya, seperti sekolah dan mengaji. Untuk lewat pagar depan, mereka terpaksa harus melompati dua pagar tinggi berkawat duri.
"Setelah ini, kehidupan kami bisa seperti biasa lagi. Alhamdullilah cucu saya bisa ngaji, bisa sekolah lagi. Kan selama ini hampir sebulan enggak bisa sekolah, enggak bisa ngaji, motor saja enggak bisa masuk. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT pagar ini dibongkar," katanya.
Pas jam 8 pagi tadi, ketika alat berat merobohkan pagar di depan rumahnya, Yanti langsung mengambil wudhu sebagai tanda syukur. Dia tidak menyangka pagar beton itu bisa dibongkar paksa.
"Ya, ibu bersyukur kepada Allah SWT, terima kasih sudah malakukan pembongkaran jalan. Terima kasih kepada pendukung, aparat, terima kasih banyak, atas seizin Allah SWT akhirnya setelah 2 tahun bisa melihat jalan lagi," paparnya.
Sejak Februari 2021, dia dan keluarganya benar-benar terisolasi karena pagar depan rumah ditutup beton. "Plong lah bisa masuk keluar kendaraan dan bisa aktivitas kembali," kata Yanti, di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga
Selama dipagar beton, keluarganya sangat sulit melakukan aktivitas. Terutama kegiatan pendidikan kedua cucunya, seperti sekolah dan mengaji. Untuk lewat pagar depan, mereka terpaksa harus melompati dua pagar tinggi berkawat duri.
"Setelah ini, kehidupan kami bisa seperti biasa lagi. Alhamdullilah cucu saya bisa ngaji, bisa sekolah lagi. Kan selama ini hampir sebulan enggak bisa sekolah, enggak bisa ngaji, motor saja enggak bisa masuk. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT pagar ini dibongkar," katanya.
Baca Juga
Pas jam 8 pagi tadi, ketika alat berat merobohkan pagar di depan rumahnya, Yanti langsung mengambil wudhu sebagai tanda syukur. Dia tidak menyangka pagar beton itu bisa dibongkar paksa.
"Ya, ibu bersyukur kepada Allah SWT, terima kasih sudah malakukan pembongkaran jalan. Terima kasih kepada pendukung, aparat, terima kasih banyak, atas seizin Allah SWT akhirnya setelah 2 tahun bisa melihat jalan lagi," paparnya.
tulis komentar anda