Pagar Beton Itu Akhirnya Roboh, Warga: Alhamdulillah, Anak-anak Bisa Mengaji Lagi
loading...
A
A
A
TANGERANG - Istri almarhum Munir, Hadiyanti (55), kini tampak bahagia. Pagar beton yang menutup dan mengisolasi rumahnya di Jalan Akasia, No 1, RT 04/RW 03, Tajur, Ciledug, Kota Tangerang , kini sudah dibongkar.
Sejak Februari 2021, dia dan keluarganya benar-benar terisolasi karena pagar depan rumah ditutup beton. "Plong lah bisa masuk keluar kendaraan dan bisa aktivitas kembali," kata Yanti, di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Selama dipagar beton, keluarganya sangat sulit melakukan aktivitas. Terutama kegiatan pendidikan kedua cucunya, seperti sekolah dan mengaji. Untuk lewat pagar depan, mereka terpaksa harus melompati dua pagar tinggi berkawat duri.
"Setelah ini, kehidupan kami bisa seperti biasa lagi. Alhamdullilah cucu saya bisa ngaji, bisa sekolah lagi. Kan selama ini hampir sebulan enggak bisa sekolah, enggak bisa ngaji, motor saja enggak bisa masuk. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT pagar ini dibongkar," katanya.
Pas jam 8 pagi tadi, ketika alat berat merobohkan pagar di depan rumahnya, Yanti langsung mengambil wudhu sebagai tanda syukur. Dia tidak menyangka pagar beton itu bisa dibongkar paksa.
"Ya, ibu bersyukur kepada Allah SWT, terima kasih sudah malakukan pembongkaran jalan. Terima kasih kepada pendukung, aparat, terima kasih banyak, atas seizin Allah SWT akhirnya setelah 2 tahun bisa melihat jalan lagi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Gufron Falfeli mengatakan, dalam operasi pembongkaran paksa ini ada dua alat berat yang diterjunkan, dan empat truk untuk mengangkut puing tembok yang dihancurkan.
"Alat berat beko ada dua, truk empat. Personel yang diterjunkan dari Polres/Polsek ada 60 personel, Kodim/Koramil 30 orang, Satpol PP ada 70 orang, dan Trantib Kecamatan Ciledug 20 orang," jelasnya.
Pembongkaran terpaksa dilakukan setelah imbauan untuk membongkar sendiri oleh ahli waris tidak dilakukan pada Selasa 16 Maret 2021. Tidak adanya itikad baik untuk membongkar sendiri pagar, membuat petugas terjun merobohkan secara paksa.
Berdasarkan pantauan di lokasi,"Tembok Berlin" yang menutup rumah dan jalan ke Kavling Brebes sudah tidak terlihat lagi. Pembangunan proyek di depan rumah Yanti tampak terlihat jelas. Kondisi jalan juga menjadi tambah lebar dan bisa dilalui dua mobil.
Lihat Juga: Terendam 4 Bulan, Jalan Kampung Bulak Barat-Pasir Putih Depok Putus Imbas Luapan Kali Pesanggrahan
Sejak Februari 2021, dia dan keluarganya benar-benar terisolasi karena pagar depan rumah ditutup beton. "Plong lah bisa masuk keluar kendaraan dan bisa aktivitas kembali," kata Yanti, di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga
Selama dipagar beton, keluarganya sangat sulit melakukan aktivitas. Terutama kegiatan pendidikan kedua cucunya, seperti sekolah dan mengaji. Untuk lewat pagar depan, mereka terpaksa harus melompati dua pagar tinggi berkawat duri.
"Setelah ini, kehidupan kami bisa seperti biasa lagi. Alhamdullilah cucu saya bisa ngaji, bisa sekolah lagi. Kan selama ini hampir sebulan enggak bisa sekolah, enggak bisa ngaji, motor saja enggak bisa masuk. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT pagar ini dibongkar," katanya.
Pas jam 8 pagi tadi, ketika alat berat merobohkan pagar di depan rumahnya, Yanti langsung mengambil wudhu sebagai tanda syukur. Dia tidak menyangka pagar beton itu bisa dibongkar paksa.
"Ya, ibu bersyukur kepada Allah SWT, terima kasih sudah malakukan pembongkaran jalan. Terima kasih kepada pendukung, aparat, terima kasih banyak, atas seizin Allah SWT akhirnya setelah 2 tahun bisa melihat jalan lagi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Gufron Falfeli mengatakan, dalam operasi pembongkaran paksa ini ada dua alat berat yang diterjunkan, dan empat truk untuk mengangkut puing tembok yang dihancurkan.
"Alat berat beko ada dua, truk empat. Personel yang diterjunkan dari Polres/Polsek ada 60 personel, Kodim/Koramil 30 orang, Satpol PP ada 70 orang, dan Trantib Kecamatan Ciledug 20 orang," jelasnya.
Pembongkaran terpaksa dilakukan setelah imbauan untuk membongkar sendiri oleh ahli waris tidak dilakukan pada Selasa 16 Maret 2021. Tidak adanya itikad baik untuk membongkar sendiri pagar, membuat petugas terjun merobohkan secara paksa.
Berdasarkan pantauan di lokasi,"Tembok Berlin" yang menutup rumah dan jalan ke Kavling Brebes sudah tidak terlihat lagi. Pembangunan proyek di depan rumah Yanti tampak terlihat jelas. Kondisi jalan juga menjadi tambah lebar dan bisa dilalui dua mobil.
Lihat Juga: Terendam 4 Bulan, Jalan Kampung Bulak Barat-Pasir Putih Depok Putus Imbas Luapan Kali Pesanggrahan
(thm)