Kasus Harian Covid-19 Melonjak Dahsyat, Bogor Siapkan Skenario Terburuk

Rabu, 25 November 2020 - 18:15 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memutuskan kembali memperpanjang PSBMK yang dimulai 25 November hingga 8 Desember 2020. Foto: SINDOnews/Haryudi
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memutuskan kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) yang dimulai 25 November hingga 8 Desember 2020. Keputusan itu diambil lantaran tren rata-rata kasus harian Covid-19 terus meningkat di Kota Bogor.

Untuk itu, Pemkot Bogor akan mulai menyiapkan alternatif RS darurat apabila lonjakan kasus Covid-19 semakin tinggi. (Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Terus Meningkat, Kota Bogor Perpanjang PSBB)

“Saya perintahkan untuk mengantisipasi skenario terburuk. Skenario terburuknya itu kan tidak ada lagi tempat tidur tersisa. Kalau OTG masih bisa, tapi kalau fasilitas medis kan beda, perlu SDM dan alat kesehatan. Begitu (lonjakan dahsyat) itu terjadi bahaya sekali, dan sekarang indikasinya sudah ke arah situ,” ujar Bima Arya, Rabu (25/11/2020).

Bima Arya meminta bukan hanya menambah ruang isolasi, tetapi mulai disiapkan alternatif RS darurat seperti Wisma Atlet di Jakarta. "Artinya tidak cukup isolasi karantina untuk orang tanpa gejala, tetapi orang yang dengan gejala juga memerlukan perawatan. Harus disiapkan,” tandasnya. (Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Bogor Raya Capai 154 Orang)



Menurut Bima Arya, tidak mungkin mengandalkan rumah sakit swasta untuk menambah ruang isolasi. Begitu juga RSUD, tidak mungkin dijadikan 100 persen untuk menangani pasien Covid-19. Sebab ada pasien umum lain yang juga butuh perawatan.

Saat ini terdapat sekitar 200 pasien non-Covid yang sedang dirawat di RSUD Kota Bogor. “Itu sangat tidak memungkinkan. Pasien yang (sakit) jantung bagaimana, yang diabetes bagaimana, yang cuci darah bagaimana, yang kanker bagaimana, itu harus tetap kita rawat, itu tanggung jawab kita juga," bebernya. (Baca juga: Corona di Bogor Terus Melonjak, Bima Arya Sebut Vaksinasi Masih Tunggu Arahan Pemerintah Pusat )

Untuk itulah, Bima Arya meminta dicarikan tempat sebagai RS Darurat atau jejaring dengan Kabupaten Bogor. "Tidak bisa itu kalau kita hanya mengharapkan RS swasta untuk menambah itu. Nambahnya paling satu atau dua. Saya khawatir terjadi lonjakan, tidak menampung dimana-mana,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan tempat tidur untuk perawatan Covid-19 hingga 120 unit. Namun ada persoalan lain, yakni tenaga perawat yang bertumbangan karena 7 bulan full bertugas.

“Kemarin kapasitas bisa 100 tapi karena SDM 7 bulan terus full, ada yang sudah bertumbangan sakit. Jadi kondisinya saat ini sedang merekrut pegawai kontrak yang baru untuk memenuhi 120 tempat tidur sesuai target. Target kita 120 tempat tidur, itu nomor dua paling banyak se-Jawa Barat,” jelasnya.

Data kasus Covid-19 per 25 November 2020 yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bogor, terjadi penambahan sebanyak 45 kasus atau menjadi 3.063 orang. Dengan rincian sembuh atau selesai isolasi 2.468, masih sakit 504, dan meninggal 91 orang.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More