Corona di Bogor Terus Melonjak, Bima Arya Sebut Vaksinasi Masih Tunggu Arahan Pemerintah Pusat
loading...
A
A
A
BOGOR - Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor jumlahnya terus melonjak. Dalam sehari ada penambahan 41 kasus, sehingga per Rabu (18/11/2020) total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor tembus 2.781 orang.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengatakan, berdasarkan data terbaru dari total kasus positif 2.781 orang. "Rinciannya masih sakit 538 orang, selesai/sembuh 2.158 orang, dan meninggal dunia 85 orang," katanya dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (18/11/2020).
Sebelumnya, Bima Arya saat mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, bahwa untuk tahap pertama ini akan menyasar warga usia produktif dengan rentang usia 18-59 tahun. “Di Kota Bogor jumlahnya (usia produktif) 690.000 jiwa. Namun karena tahap awal vaksinasinya terbatas, difokuskan 20 persen dulu atau sekitar 138.000. Jadi ketika vaksin datang, sudah siap, BPOM juga semua sudah siap, nah 138.000 ini yang duluan (divaksin),” ungkap Bima.
“Siapa saja itu? Pertama tenaga kesehatan, kemudian yang kedua public servant, seperti TNI/Polri, guru, ASN dan lain-lain. Pak Jokowi nitip supaya beberapa hal harus disempurnakan seperti tadi Presiden menanyakan kenapa petugasnya tidak pakai sarung tangan,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Bima, Presiden juga menanyakan kapasitas vaksinasi per hari. “Pak Jokowi menghitung kapasitas per harinya berapa karena kan ingin cepat," ujarnya. (Baca: Positif Covid-19, Bupati Bogor Ade Yasin: Saya Tidak Tahu Kena di Mana)
Tadi kita laporkan satu hari bisa 20-40 per titik. Nah, nanti di lihat lagi dihitung lagi apakah kapasitasnya ditambah, personilnya dan lain-lain. Tapi pak Jokowi sangat fokus pada protokol kesehatan, intinya itu. Beliau juga memastikan adanya cold chain untuk menyimpan vaksin itu,” jelas Bima.
Bima Arya mengaku belum mendapatkan arahan pasti mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi. “Diperkirakan kalau yang disampaikan pak Jokowi tadi kalau tidak akhir tahun, ya awal tahun lah."Pertama memastikan barangnya datang dulu kata Pak Menteri Kesehatan barang datang Desember. Tapi kan ada proses macam-macam dari BPOM juga harus ada Emergency Use Authorization (EUA) itu mungkin sampai awal tahun,” bebernya.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengatakan, berdasarkan data terbaru dari total kasus positif 2.781 orang. "Rinciannya masih sakit 538 orang, selesai/sembuh 2.158 orang, dan meninggal dunia 85 orang," katanya dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (18/11/2020).
Sebelumnya, Bima Arya saat mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, bahwa untuk tahap pertama ini akan menyasar warga usia produktif dengan rentang usia 18-59 tahun. “Di Kota Bogor jumlahnya (usia produktif) 690.000 jiwa. Namun karena tahap awal vaksinasinya terbatas, difokuskan 20 persen dulu atau sekitar 138.000. Jadi ketika vaksin datang, sudah siap, BPOM juga semua sudah siap, nah 138.000 ini yang duluan (divaksin),” ungkap Bima.
“Siapa saja itu? Pertama tenaga kesehatan, kemudian yang kedua public servant, seperti TNI/Polri, guru, ASN dan lain-lain. Pak Jokowi nitip supaya beberapa hal harus disempurnakan seperti tadi Presiden menanyakan kenapa petugasnya tidak pakai sarung tangan,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Bima, Presiden juga menanyakan kapasitas vaksinasi per hari. “Pak Jokowi menghitung kapasitas per harinya berapa karena kan ingin cepat," ujarnya. (Baca: Positif Covid-19, Bupati Bogor Ade Yasin: Saya Tidak Tahu Kena di Mana)
Tadi kita laporkan satu hari bisa 20-40 per titik. Nah, nanti di lihat lagi dihitung lagi apakah kapasitasnya ditambah, personilnya dan lain-lain. Tapi pak Jokowi sangat fokus pada protokol kesehatan, intinya itu. Beliau juga memastikan adanya cold chain untuk menyimpan vaksin itu,” jelas Bima.
Bima Arya mengaku belum mendapatkan arahan pasti mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi. “Diperkirakan kalau yang disampaikan pak Jokowi tadi kalau tidak akhir tahun, ya awal tahun lah."Pertama memastikan barangnya datang dulu kata Pak Menteri Kesehatan barang datang Desember. Tapi kan ada proses macam-macam dari BPOM juga harus ada Emergency Use Authorization (EUA) itu mungkin sampai awal tahun,” bebernya.
(hab)