Tinjau Simulasi Vaksin di Depok, Ridwan Kamil: 1 Warga Butuh Waktu 45 Menit
Kamis, 22 Oktober 2020 - 18:01 WIB
DEPOK - Hari ini mulai dilakukannya simulasi penyutikan vaksin di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tapos, Depok. Simulasi disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil .
Pria yang biasa disapa Emil ini mengatakan, dilakukan simulasi ini untuk mengetahui berapa waktu yang diperkukan dalam pemberian vaksin hingga kebutuhan lokasi dan SDM. Dia menjelaskan, dari hasil simulasi diketahui bahwa satu warga memerlukan waktu sekitar 45 menit dengan rincian, 30 menit untuk pemantauan pascavaksin dan 15 menit untuk registrasi.
“Jadi sekitar 45 menitan,” kata Emil di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). ( )
Dalam simulasi terlihat bahwa warga yang datang dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. “Urutannya kan tadi, dari mulai cuci tangan, pengecekan surat. Selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan dan dilakukan penyuntikan,” tukasnya.
Simulasi juga bertujuan mengetahui berapa kemampuan puskesmas dalam melayani vaksin. Jika puskesmas yang ada di Depok tidak cukup maka akan digunakan lokasi lain misalnya gedung serbaguna. (
)
“Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jabar ini cukup, jangan-jangan tidak cukup. Kalau tempat penyaluran vaksin tidak cukup, akan ada alternatif misalnya gedung serbaguna, gedung bulutangkis, semua harus kita sulap menjadi tempat pemvaksinan,” ucapnya.
Emil menyebutkan bahwa satu warga yang menerima vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali. Namun diberi jeda dari suntikan pertama hingga kedua. (
)
“Karena bapak ibu atau rekan media harus tahu, vaksinnya itu bukan disuntik sekali, tapi dua kali, jadi orang yang sama tadi disuntuik vaksin, itu di hari ke-30, setelah dia disuntik vaksin harus datang lagi,” pungkasnya.
Pria yang biasa disapa Emil ini mengatakan, dilakukan simulasi ini untuk mengetahui berapa waktu yang diperkukan dalam pemberian vaksin hingga kebutuhan lokasi dan SDM. Dia menjelaskan, dari hasil simulasi diketahui bahwa satu warga memerlukan waktu sekitar 45 menit dengan rincian, 30 menit untuk pemantauan pascavaksin dan 15 menit untuk registrasi.
“Jadi sekitar 45 menitan,” kata Emil di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). ( )
Dalam simulasi terlihat bahwa warga yang datang dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. “Urutannya kan tadi, dari mulai cuci tangan, pengecekan surat. Selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan dan dilakukan penyuntikan,” tukasnya.
Simulasi juga bertujuan mengetahui berapa kemampuan puskesmas dalam melayani vaksin. Jika puskesmas yang ada di Depok tidak cukup maka akan digunakan lokasi lain misalnya gedung serbaguna. (
Baca Juga
“Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jabar ini cukup, jangan-jangan tidak cukup. Kalau tempat penyaluran vaksin tidak cukup, akan ada alternatif misalnya gedung serbaguna, gedung bulutangkis, semua harus kita sulap menjadi tempat pemvaksinan,” ucapnya.
Emil menyebutkan bahwa satu warga yang menerima vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali. Namun diberi jeda dari suntikan pertama hingga kedua. (
Baca Juga
“Karena bapak ibu atau rekan media harus tahu, vaksinnya itu bukan disuntik sekali, tapi dua kali, jadi orang yang sama tadi disuntuik vaksin, itu di hari ke-30, setelah dia disuntik vaksin harus datang lagi,” pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda