Dinkes Depok Klasterisasi Warga yang Akan Diberi Vaksin COVID-19
Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:01 WIB
DEPOK - Dinas Kesehatan Kota Depok akan melakukan klasterisasi terhadap warga terpapar virus Corona atau COVID-19 . Klasterisasi dilakukan Kota Depok pada November 2020 ditetapkan sebagai lokasi pertama sebagai tahapan pemberian vaksin pada warga.
“Sekitar November akan turun vaksin dari Kemenko Maritim dan yang akan didahulukan untuk di Jawa Barat adalah Kota Depok,” kata Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi, Rabu (14/10/2020).
Pemkot Depok melalu Dinas Ksehatan pun segera melakukan pendataan terhadap klaster-klaster warga yang akan divaksinasi. “Nanti kita akan lakukan klaster-klaster oleh Kepala Dinas Kesehatan dari klaster itu mana kategori yang didahulukan untuk konsumsi vaksin itu,” tukasnya.
Namun Dedi mengaku belum tahu detail berapa jumlah vaksin yang akan diterima. Namun jika sesuai dengan usulan, maka lebih dari 1.000 vaksin yang akan diterima nantinya. (Baca juga; Kejari Depok Musnahkan Barang Bukti 347 Perkara yang Sudah Inkrah )
“Jumlahnya saya belum tahu persis. Tapi dari kondisi yang kita usulkan dari status terkonfirmasi aktif yang tinggal 1.139 lagi, ada juga yang sudah sembuh. Kita akan peruntukkan vaksin itu kepada pelayan publik yang sangat rentan terpapar COVID-19,” ucapnya.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait adanya vaksin tersebut. Untuk skala prioritas, kata Dedi maka yang didahulukan adalah pelayan kesehatan, petugas puskesmas dan petugas labkesda. (Baca juga; Wisma Makara UI Batal Jadi Tempat Isolasi Mandiri )
Lebih lanjut Dedi menuturkan bahwa Kota Depok mendapatkan pinjaman alat PCR dari BNPP. “Kita dapat pinjam pakai alat PCR ada tambahan dari BNPB sebanyak 2 unit,” ungkapnya.
Alat tersebut sudah ditaruh di Labkesda dengan kemampuan hingga 500 sampel per hari. Hal itu untuk mengejar target 1% dari total penduduk Depok sebanyak 2,4 juta.
“Itu akan kita taruh di Labkesda satu unit. Kemampuan per hari hari bisa sekitar 500. Sehingga kalau kita hitung target penduduk kita (Depok) 2,4 juta, target berarti 2.400 dalam per minggu. Kalau dihitung per hari kan 300. Saat ada alat bisa 500 maka kemampuan tes di Depok sudah cukup,” pungkasnya.
“Sekitar November akan turun vaksin dari Kemenko Maritim dan yang akan didahulukan untuk di Jawa Barat adalah Kota Depok,” kata Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi, Rabu (14/10/2020).
Pemkot Depok melalu Dinas Ksehatan pun segera melakukan pendataan terhadap klaster-klaster warga yang akan divaksinasi. “Nanti kita akan lakukan klaster-klaster oleh Kepala Dinas Kesehatan dari klaster itu mana kategori yang didahulukan untuk konsumsi vaksin itu,” tukasnya.
Namun Dedi mengaku belum tahu detail berapa jumlah vaksin yang akan diterima. Namun jika sesuai dengan usulan, maka lebih dari 1.000 vaksin yang akan diterima nantinya. (Baca juga; Kejari Depok Musnahkan Barang Bukti 347 Perkara yang Sudah Inkrah )
“Jumlahnya saya belum tahu persis. Tapi dari kondisi yang kita usulkan dari status terkonfirmasi aktif yang tinggal 1.139 lagi, ada juga yang sudah sembuh. Kita akan peruntukkan vaksin itu kepada pelayan publik yang sangat rentan terpapar COVID-19,” ucapnya.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait adanya vaksin tersebut. Untuk skala prioritas, kata Dedi maka yang didahulukan adalah pelayan kesehatan, petugas puskesmas dan petugas labkesda. (Baca juga; Wisma Makara UI Batal Jadi Tempat Isolasi Mandiri )
Lebih lanjut Dedi menuturkan bahwa Kota Depok mendapatkan pinjaman alat PCR dari BNPP. “Kita dapat pinjam pakai alat PCR ada tambahan dari BNPB sebanyak 2 unit,” ungkapnya.
Alat tersebut sudah ditaruh di Labkesda dengan kemampuan hingga 500 sampel per hari. Hal itu untuk mengejar target 1% dari total penduduk Depok sebanyak 2,4 juta.
“Itu akan kita taruh di Labkesda satu unit. Kemampuan per hari hari bisa sekitar 500. Sehingga kalau kita hitung target penduduk kita (Depok) 2,4 juta, target berarti 2.400 dalam per minggu. Kalau dihitung per hari kan 300. Saat ada alat bisa 500 maka kemampuan tes di Depok sudah cukup,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda