Stok Bawang Putih di Jakarta Mulai Menurun, Harga Masih Wajar

Sabtu, 26 September 2020 - 11:01 WIB
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
JAKARTA - Bawang putih menjadi salah satu bahan pangan penting dan berdampak terhadap inflasi. Bawang putih juga menjadi penting karena menjadi komoditas pangan yang harus diimport untuk pemenuhannya

"Keterediaan bawang putih di Jakarta saat ini mulai turun, namun harga masih wajar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni Darjamuni, Sabtu (26/9/2020).

Ia menyebutkan, kebutuhan bawang putih DKI Jakarta dalam setahun sekitar 19.000 ton. Kebutuhan bawang putih DKI Jakarta disediakan oleh BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya dan importir. Tahun ini PT Food StationTjipinang Jaya mengusulkan izin impor sekitar 22.000 ton bawang putih. (Baca juga: Bawang Putih dari Batang Diekspor Perdana ke Taiwan)

Jika ketersediaan bawang putih mulai menurun maka Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta berupaya mengundang pihak terkait, termasuk Kementerian Perdagangan. Hal itu untuk mendapatkan informasi terkait ketersediaan bawang putih ke depan di Jakarta.



"Informasi yang disampaikan oleh wakil Kemendag bahwa stok bawang putih impor yang ada saat ini masih cukup untuk pemenuhan kebutuhan bawang putih Jakarta," tandasnya.

Informasi dari Kemendag tersebut merupakan fakta bahwa bawang putih di Jakarta masih tersedia. Namun Darjamuni akan lebih tenag jika Jakarta memiliki stok yang dikuasai oleh BUMD yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya .

"Semoga Surat Persetujuan Impor (SPI) Bawang Putih PT. Food Station Tjipinang Jaya sebesar 22.000 ton segera diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus berupaya menjamin ketersediaan bawang putih di DKI Jakarta," tutup Darjamuni.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More