Masyarakat Anggap Biasa Covid-19 , Wali Kota Jaktim: Kalau Kena Baru Anggap Luar Biasa
Kamis, 03 September 2020 - 22:03 WIB
JAKARTA - Seiring diberlakukannya new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19, nyatanya membuat masyarakat terlena dengan keadaan dan menganggap itu sebagai sebuah kebebasan.
Meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jakarta Timur yang mencapai angka 5.000 kasus, terjadi aakibat prilaku masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. (Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Pasien Covid-19 di Jakarta Timur Tembus 5 Ribu Orang)
Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, mengatakan, warga terlalu menyepelekan penyebaran Covid-19 dan akhirnya hal itu yang membahayakan kondisi saat ini.
"Akhir-akhir ini masyarakat sudah merasakan dampak new normal, Covid-19 hal yang biasa. Ketika kita terkena Covid-19 itu baru luar biasa," kata Anwar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Angka Kesembuhan Penderita Covid-19 Turun Jadi 71,7%)
Berbagai upaya yang dilakukan penegak hukum, mulai dari Satpol PP Jakarta Timur, seolah tak membuahkan hasil. Padahal, setiap hari razia penertiban protokol kesehatan rutin dilakukan di tempat-tempat umum.
Namun nyatanya kasu muncul dari kluster keluarga, dimana mereka secara langsung mengabaikan protokol kesehatan dengan anggapan bahwa Covid-19 tidak akan menular di tengah permukiman warga.
"Masyarakat kita, terutama yang di kampung-kampung, di kawasan padat sering ngerumpi dan berkumpul tidak menggunakan masker. Ini tentunya menjadi klaster baru," bebernya. (Baca juga: Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.406 Orang, Sumbernya Rumah dan Perkantoran)
Menyikapi hal itu, Anwar memastikan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur tetap akan bekerja maksimal guna menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan membangun tugu Covid-19 di 10 kecamatan yang memiliki kasus terbanyak sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan bahayanya Covid-19.
"Fasilitas RS di DKI Jakarta sudah hampir terpakai, baik ICU maupun isolasi. Tentunya Pak Gubernur nanti akan mengambil langkah-langkah berikutnya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Uus Kuswanto, menyebutkan, masih ada satu kecamatan di Jakarta Timur yang memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi yakni Kecamatan Duren Sawit dengan jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 852 kasus.
"Untuk status Jakarta Timur naik turun, kalau sekara zona merah. Sebelumnya sempat keluar dari zona merah. Tapi sekarang jadi zona merah lagi," katanya.
Meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jakarta Timur yang mencapai angka 5.000 kasus, terjadi aakibat prilaku masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. (Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Pasien Covid-19 di Jakarta Timur Tembus 5 Ribu Orang)
Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, mengatakan, warga terlalu menyepelekan penyebaran Covid-19 dan akhirnya hal itu yang membahayakan kondisi saat ini.
"Akhir-akhir ini masyarakat sudah merasakan dampak new normal, Covid-19 hal yang biasa. Ketika kita terkena Covid-19 itu baru luar biasa," kata Anwar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Angka Kesembuhan Penderita Covid-19 Turun Jadi 71,7%)
Berbagai upaya yang dilakukan penegak hukum, mulai dari Satpol PP Jakarta Timur, seolah tak membuahkan hasil. Padahal, setiap hari razia penertiban protokol kesehatan rutin dilakukan di tempat-tempat umum.
Namun nyatanya kasu muncul dari kluster keluarga, dimana mereka secara langsung mengabaikan protokol kesehatan dengan anggapan bahwa Covid-19 tidak akan menular di tengah permukiman warga.
"Masyarakat kita, terutama yang di kampung-kampung, di kawasan padat sering ngerumpi dan berkumpul tidak menggunakan masker. Ini tentunya menjadi klaster baru," bebernya. (Baca juga: Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.406 Orang, Sumbernya Rumah dan Perkantoran)
Menyikapi hal itu, Anwar memastikan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur tetap akan bekerja maksimal guna menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan membangun tugu Covid-19 di 10 kecamatan yang memiliki kasus terbanyak sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan bahayanya Covid-19.
"Fasilitas RS di DKI Jakarta sudah hampir terpakai, baik ICU maupun isolasi. Tentunya Pak Gubernur nanti akan mengambil langkah-langkah berikutnya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Uus Kuswanto, menyebutkan, masih ada satu kecamatan di Jakarta Timur yang memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi yakni Kecamatan Duren Sawit dengan jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 852 kasus.
"Untuk status Jakarta Timur naik turun, kalau sekara zona merah. Sebelumnya sempat keluar dari zona merah. Tapi sekarang jadi zona merah lagi," katanya.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda