Pasar Jaya Sebut Digitalisasi Transaksi di Jakarta Perlu Dimaksimalkan

Kamis, 18 Juli 2024 - 14:18 WIB
Sistem pembayaran digital di Jakarta dinilai perlu dimaksimalkan seperti Qris dan yang lainnya. Hal ini dikatakan oleh Manajer Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Sistem pembayaran digital di Jakarta dinilai perlu dimaksimalkan seperti Qris dan yang lainnya. Hal ini dikatakan oleh Manajer Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun.

Agus menjelaskan, meski perkembangan teknologi di Jakarta lebih pesat, masih banyak pedagang yang belum mau menggunakan system pembayaran digital dalam transaksi belanja mereka.

"Kalau di Jakarta masih belum sampai 50 persen pedagang yang pakai QRIS. Kecuali di pasar yang segmennya memang menengah ke atas atau modern seperti di Mayestik itu,” kata Agus, Kamis (18/7/2024).



Agus mengungkapkan, sejumlah alasan pedagang pasar di Jakarta enggan menggunakan transaksi digital. Pertama, pedagang merasa transaksi digital berbelit-belit atau tidak mau ribet.

Pedagang mengaku penggunaan aplikasi hingga proses pencairan atau settlement dari pembayaran digital memakan waktu yang tidak sebentar.

"Alasan tidak mau ribet ini terutama untuk pedagang yang tua-tua," ucap Agus.

Kedua, masih banyak pedagang yang menganggap penggunaan QRIS adalah transaksi riba yang diharamkan menurut ajaran Islam.

"Masih banyak pedagang di Jakarta tidak mau pakai QRIS karena menurut mereka itu produk bank yang identik dengan riba," kata Agus.

Padahal menurut Agus, rata-rata pasar di Jakarta hari ini sudah menggunakan sistem cashless dalam pembayaran uang sewa. Untuk itu, Agus berharap ke depan pihak perbankan dan pengelola pasar bisa lebih masif untuk bekerjasama demi memperkenalkan pembayaran digital bagi pedagang pasar di Jakarta.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More