Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pj Gubernur DKI Panggil Pengelola dan E-Commerce

Selasa, 26 September 2023 - 00:45 WIB
loading...
Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pj Gubernur DKI Panggil Pengelola dan E-Commerce
Pedagang Pasar Tanah Abang mengeluhkan sepinya pengunjung akibat adanya media sosial e-commers. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan memanggil sejumlah pihak terkait kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi pengunjung, Selasa (26/9/2023). Pemanggilan itu untuk membahas keluhan pedagang karena sepi pembeli imbas platform sosial e-commerce.

"Ya sama-sama nanti kan dengan Pasar Jaya. Saya panggil beberapa nanti, panggil beberapa e-commerce," kata Heru Budi kepada wartawan, Senin (25/9/2023).

Meski begitu, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu belum menjelaskan secara rinci terkait pembahasan seperti apa yang akan dilakukan dengan pengelola Pasar Tanah Abang. "Besok, saya panggil," kata dia.



Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi keresahan para pedagang dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) atas keberadaan platform sosial e-commerce TikTok Shop yang dinilai telah menggerus usaha mereka.

Menurut Jokowi, pemerintah tengah menyiapkan aturan untuk mengendalikan perniagaan elektronik atau e-commerce berbasis media sosial.

"Ini baru disiapkan, itu kan lintas kementerian dan ini memang baru difinalisasi di Kementerian Perdagangan," kata Presiden Jokowi dalam keterangannya seusai meninjau penanganan IJD di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (23/9/2023).



Presiden Jokowi menegaskan pemerintah sangat berkepentingan mengatur hal itu karena dapat berdampak kepada UMKM.

Untuk diketahui, bisnis para pedagang di sejumlah pasar lesu akibat sepinya para pengunjung. Hal itu disinyalir akibat konsumen beralih ke e-commerce berbasis media sosial yang banyak menawarkan barang-barang impor berharga miring.

"Kita tahu itu berefek pada UMKM, kepada produksi di usaha kecil, usaha mikro, dan juga pada pasar. Ada pasar, di beberapa tempat itu mulai anjlok, menurun karena serbuan (e-commerce berbasis media sosial)," kata Jokowi.

Menurut Presiden, regulasi yang sedang dirancang tersebut akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau media ekonomi. "Mestinya dia itu sosial media, bukan ekonomi media, itu yang baru akan diselesaikan untuk segera diatur," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)