Perbedaan Keterangan Keluarga Brigadir RAT dan Polda Sulut Jadi Sorotan Kompolnas
Senin, 29 April 2024 - 11:59 WIB
JAKARTA - Adanya perbedaan keterangan Polda Sulawesi Utara (Sulut) dengan keluarga almarhum Brigadir RAT disoroti oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Perbedaan keterangan tersebut mengenai tugas Brigadir RAT sebelum ditemukan tewas dalam mobil mewah di sebuah rumah milik bos batu bara, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
“Permintaan klarifikasi terutama terkait tugas almarhum, yang sementara ini terlihat ada ketidaksamaan antara menurut pihak keluarga dan Polda,” ujar Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim, Senin (29/4/2024).
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan korban datang ke Jakarta sedang izin cuti dan mengunjungi kerabat. Sedangkan keterangan istri Brigadir RAT berinisial N, suaminya datang ke Jakarta menjadi ajudan seorang perwira polisi wanita.
“Kompolnas sendiri dalam melakukan pengawasan pengusutannya, tentu tetap menghormati kewenangan pihak Polri, terutama Polda Sulut,” ujar Yusuf.
Karena itu, Kompolnas mendorong Polda Sulawesi Utara, Bidpropam, serta penyidik Reskrimum untuk mengusut kasus kematian Brigadir RAT secara profesional, transparan, dan akuntabel. Terkait dugaan tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh korban, menurut Yusuf, harus bisa dipastikan benar atau tidak.
Kompolnas juga bakal meminta klarifikasi kepada pihak keluarga terkait tugas almarhum Brigadir RAT. “Untuk sementara kita sepatutnya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah diduga bunuh diri atau tidak. Mari kita sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pihak Polda Sulut bekerja seefektif mungkin secra profesional, transfaran dan akuntabel,” ujar Yusuf.
“Permintaan klarifikasi terutama terkait tugas almarhum, yang sementara ini terlihat ada ketidaksamaan antara menurut pihak keluarga dan Polda,” ujar Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim, Senin (29/4/2024).
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan korban datang ke Jakarta sedang izin cuti dan mengunjungi kerabat. Sedangkan keterangan istri Brigadir RAT berinisial N, suaminya datang ke Jakarta menjadi ajudan seorang perwira polisi wanita.
“Kompolnas sendiri dalam melakukan pengawasan pengusutannya, tentu tetap menghormati kewenangan pihak Polri, terutama Polda Sulut,” ujar Yusuf.
Karena itu, Kompolnas mendorong Polda Sulawesi Utara, Bidpropam, serta penyidik Reskrimum untuk mengusut kasus kematian Brigadir RAT secara profesional, transparan, dan akuntabel. Terkait dugaan tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh korban, menurut Yusuf, harus bisa dipastikan benar atau tidak.
Kompolnas juga bakal meminta klarifikasi kepada pihak keluarga terkait tugas almarhum Brigadir RAT. “Untuk sementara kita sepatutnya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah diduga bunuh diri atau tidak. Mari kita sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pihak Polda Sulut bekerja seefektif mungkin secra profesional, transfaran dan akuntabel,” ujar Yusuf.
(rca)
tulis komentar anda