Kompolnas Apresiasi Polresta Bandara Soetta Peringati HAN 2024 dengan Kegiatan Anak
loading...
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengapresiasi jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta yang memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta yang memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Polresta Bandara Soetta memfokuskan pusat pelayanan tugas kepolisian kepada anak-anak.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pengajian bersama anak-anak di Mushala Polresta Bandara Soetta, lomba melukis dengan tema Cinta Polisi, safari keliling Polresta Bandara Soetta dan Terminal Bandara Soetta, serta makan bersama polisi.
Makna kegiatan ini adalah mengajak dan menanamkan kepada anak-anak tentang semangat untuk tertib serta mengajak mereka mengenal polisi lebih baik lagi.
"Ini merupakan sebagai salah satu visi pertumbuhan anak di masa depannya, termasuk untuk menanamkan citra baik polisi dalam hati dan pikiran anak. Sehingga saat mereka dewasa akan mengerti tentang peranan Polri di masyarakat dan bahkan tergerak untuk menjadi anggota Polri," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Rabu (24/6/2024).
Menurut dia, sensitivitas terhadap anak sangat penting karena kasus-kasus yang melibatkan anak, baik anak sebagai korban, saksi maupun pelaku sangat marak.
Polisi termasuk orang-orang yang wajib menjaga dan melindungi anak-anak dengan sebaik-baiknya, sehingga pimpinan dan seluruh anggota Polri tidak boleh melukai anak-anak, baik secara fisik, psikis, maupun kebijakan.
"Kedekatan polisi dengan anak-anak perlu digalakkan. Tidak hanya kedekatan saat perlindungan hukum, melainkan juga untuk menguatkan harkamtibmas," tuturnya.
Poengky mencontohkan di Papua, polisi pergi mengajar anak-anak di sekolah. Misalnya Bripka Septinus Arui, Bhabinkamtibmas dari Kampung Ayambori-Manokwari, Papua Barat yang pada tanggal 12 Juli mendapat anugerah Hoegeng Award karena gigih mengajar siswa kelas 1 hingga kelas 6 selama 7 tahun di wilayah terpencil.
"Kompolnas berharap dengan adanya kegiatan kepolisian yang berfokus pada anak-anak, maka orang tua dan anak-anak semakin memahami Polri dan makin mencintai Polri," pungkas Poengky.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pengajian bersama anak-anak di Mushala Polresta Bandara Soetta, lomba melukis dengan tema Cinta Polisi, safari keliling Polresta Bandara Soetta dan Terminal Bandara Soetta, serta makan bersama polisi.
Makna kegiatan ini adalah mengajak dan menanamkan kepada anak-anak tentang semangat untuk tertib serta mengajak mereka mengenal polisi lebih baik lagi.
"Ini merupakan sebagai salah satu visi pertumbuhan anak di masa depannya, termasuk untuk menanamkan citra baik polisi dalam hati dan pikiran anak. Sehingga saat mereka dewasa akan mengerti tentang peranan Polri di masyarakat dan bahkan tergerak untuk menjadi anggota Polri," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Rabu (24/6/2024).
Menurut dia, sensitivitas terhadap anak sangat penting karena kasus-kasus yang melibatkan anak, baik anak sebagai korban, saksi maupun pelaku sangat marak.
Polisi termasuk orang-orang yang wajib menjaga dan melindungi anak-anak dengan sebaik-baiknya, sehingga pimpinan dan seluruh anggota Polri tidak boleh melukai anak-anak, baik secara fisik, psikis, maupun kebijakan.
"Kedekatan polisi dengan anak-anak perlu digalakkan. Tidak hanya kedekatan saat perlindungan hukum, melainkan juga untuk menguatkan harkamtibmas," tuturnya.
Poengky mencontohkan di Papua, polisi pergi mengajar anak-anak di sekolah. Misalnya Bripka Septinus Arui, Bhabinkamtibmas dari Kampung Ayambori-Manokwari, Papua Barat yang pada tanggal 12 Juli mendapat anugerah Hoegeng Award karena gigih mengajar siswa kelas 1 hingga kelas 6 selama 7 tahun di wilayah terpencil.
"Kompolnas berharap dengan adanya kegiatan kepolisian yang berfokus pada anak-anak, maka orang tua dan anak-anak semakin memahami Polri dan makin mencintai Polri," pungkas Poengky.
(kri)
Explore More