Antisipasi Bom Sisa di Setiabudi, Polisi Disarankan Lakukan Penyisiran Menyeluruh
Selasa, 24 Oktober 2023 - 17:11 WIB
Pengamat terorisme menyarankan polisi agar melakukan penyisiran menyeluruh berkaitan ledakan bom yang terjadi di kawasan Jalan Tangkuban Perahu, Setiabudi. Foto: MPI/Dok
JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar menyarankan polisi agar melakukan penyisiran dan penyelidikan menyeluruh berkaitan ledakan bom yang terjadi di kawasan Jalan Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Hal ini guna mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.
Menurut Al ada indikasi masih ada sisa-sisa bom rakitan yang ditempatkan tidak hanya di satu titik, sehingga perlu dilakukan penyisiran dan penyelidikan lanjutan guna memastikan wilayah itu benar-benar bersih dari bom rakitan.
"Ya, kemungkinan masih ada sisa tahun 2001. Harus disilidiki semuanya,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Kata dia, polisi memang telah melakukan penyelidikan pascaterjadi ledakan. Hanya, ia menilai masih kurang untuk memastikan benar-benar aman.
"Penyidikan kasus bom harus menyisakan pertanyaan tentang kemungkinan masih adanya bom, senjata, atau amunisi yang disembunyikan oleh pelaku yang sudah meninggal atau pelaku yang tertutup tak mau kooperatif dengan polisi," katanya.
Diketahui, terjadi ledakan bom di Jalan Tangkuban Perahu, RT 07, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023). Lokasi ledakan merupakan Yayasan Iskandar Muda atau tempat ledakan pada tahun 2001. Ledakan itu terjadi akibat bom bunuh diri.
Akibat ledakan itu, satu orang pekerja galian tanah tewas. Awalnya ledakan itu disebut bersumber dari septic tank.
Menurut Al ada indikasi masih ada sisa-sisa bom rakitan yang ditempatkan tidak hanya di satu titik, sehingga perlu dilakukan penyisiran dan penyelidikan lanjutan guna memastikan wilayah itu benar-benar bersih dari bom rakitan.
"Ya, kemungkinan masih ada sisa tahun 2001. Harus disilidiki semuanya,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Kata dia, polisi memang telah melakukan penyelidikan pascaterjadi ledakan. Hanya, ia menilai masih kurang untuk memastikan benar-benar aman.
"Penyidikan kasus bom harus menyisakan pertanyaan tentang kemungkinan masih adanya bom, senjata, atau amunisi yang disembunyikan oleh pelaku yang sudah meninggal atau pelaku yang tertutup tak mau kooperatif dengan polisi," katanya.
Diketahui, terjadi ledakan bom di Jalan Tangkuban Perahu, RT 07, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023). Lokasi ledakan merupakan Yayasan Iskandar Muda atau tempat ledakan pada tahun 2001. Ledakan itu terjadi akibat bom bunuh diri.
Akibat ledakan itu, satu orang pekerja galian tanah tewas. Awalnya ledakan itu disebut bersumber dari septic tank.
(thm)
tulis komentar anda