Perkuat Ketahanan Pangan di Jakarta, BI dan Pemprov DKI Siapkan Digital Farming
Senin, 11 September 2023 - 20:38 WIB
JAKARTA - Membantu ketahanan pangan di Jakarta, Bank Indonesia perwakilan Jakarta bersama Pemprov DKI menyiapkan digital farming di kawasan Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Senin (11/9/2023).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, sekalipun saat ini inflasi di Jakarta terkendali sekitar 2,93 persen (yoy). Namun, upaya menjaga ketahanan pangan terus dilakukan.
"Kita tetap perlu mewaspadai perkembangan inflasi volatile food yang kembali meningkat pada Agustus 2023 menjadi sebesar 3,62 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,14 persen (yoy)," ujar Arlyana.
Langkah cerdas ini dilakukan mengingat karakteristik Jakarta yang bukan merupakan daerah produsen. Sehingga, ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain sangat tinggi dan dapat berisiko mendorong tekanan inflasi lebih tinggi pada akhir tahun.
Karena itu, pihaknya menyiapkan Program Digital Farming ini dilaksanakan pada lahan demplot seluas 1.300 meter persegi di Buperta Cibubur. Mempercepat itu, pemberian fasilitas kepada 22 petani anggota Kelompok Petani Pinggir Buperta (KPBB) berupa pembangunan rumah semai, penyiapan lahan siap tanam, penggunaan IoT (Internet of Things) dan instalasi digital, mulai dari irigasi sampai pemupukan serta pelatihan dan pendampingan oleh Habibie Garden agar KPPB dapat mandiri.
Nantinya akan dilakukan penanaman 1.600 bibit cabai yang diharapkan menghasilkan panen yang memuaskan dan dapat menjadi success story digital farming yang bisa direplikasi pada sektor pertanian di Jakarta.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Sahminan menuturkan kegiatan ini selaras dengan tiga poin penting dalam pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi sektor riil di Jakarta.
Pertama, pentingnya Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka menjaga stok di DKI. Kedua, pelaksanaan operasi pasar bersama yang didukung upaya untuk terus menjaga koordinasi dan komunikasi guna mengawal ekspektasi masyarakat terhadap pengendalian harga.
"Ketiga, dukungan dalam penyediaan alsintan saprotan, termasuk pengembangan sektor pangan lainnya melalui perikanan dan juga digital farming seperti yang dilakukan saat ini," ujar Sahminan.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah menambahkan pihaknya tengah berstrategi dalam pengendalian inflasi daerah. "Perlu kiranya mengidentifikasi wilayah yang berpotensi menjadi lahan pertanian sekaligus mendorong urban farming dalam pengendalian inflasi dari sisi volatile food," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi dan mendukung budaya menanam di lingkungan tempat tinggal masyarakat. Terlebih, BI Jakarta menyiapkan semuanya mulai dari penyediaan bibit, pelayanan klinik tanaman, penyediaan pupuk, bimbingan teknis pengolahan cabai dan bawang merah serta fasilitasi promosi dan pemasaran kepada KPPB.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, sekalipun saat ini inflasi di Jakarta terkendali sekitar 2,93 persen (yoy). Namun, upaya menjaga ketahanan pangan terus dilakukan.
"Kita tetap perlu mewaspadai perkembangan inflasi volatile food yang kembali meningkat pada Agustus 2023 menjadi sebesar 3,62 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,14 persen (yoy)," ujar Arlyana.
Langkah cerdas ini dilakukan mengingat karakteristik Jakarta yang bukan merupakan daerah produsen. Sehingga, ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain sangat tinggi dan dapat berisiko mendorong tekanan inflasi lebih tinggi pada akhir tahun.
Karena itu, pihaknya menyiapkan Program Digital Farming ini dilaksanakan pada lahan demplot seluas 1.300 meter persegi di Buperta Cibubur. Mempercepat itu, pemberian fasilitas kepada 22 petani anggota Kelompok Petani Pinggir Buperta (KPBB) berupa pembangunan rumah semai, penyiapan lahan siap tanam, penggunaan IoT (Internet of Things) dan instalasi digital, mulai dari irigasi sampai pemupukan serta pelatihan dan pendampingan oleh Habibie Garden agar KPPB dapat mandiri.
Nantinya akan dilakukan penanaman 1.600 bibit cabai yang diharapkan menghasilkan panen yang memuaskan dan dapat menjadi success story digital farming yang bisa direplikasi pada sektor pertanian di Jakarta.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Sahminan menuturkan kegiatan ini selaras dengan tiga poin penting dalam pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi sektor riil di Jakarta.
Pertama, pentingnya Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka menjaga stok di DKI. Kedua, pelaksanaan operasi pasar bersama yang didukung upaya untuk terus menjaga koordinasi dan komunikasi guna mengawal ekspektasi masyarakat terhadap pengendalian harga.
"Ketiga, dukungan dalam penyediaan alsintan saprotan, termasuk pengembangan sektor pangan lainnya melalui perikanan dan juga digital farming seperti yang dilakukan saat ini," ujar Sahminan.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah menambahkan pihaknya tengah berstrategi dalam pengendalian inflasi daerah. "Perlu kiranya mengidentifikasi wilayah yang berpotensi menjadi lahan pertanian sekaligus mendorong urban farming dalam pengendalian inflasi dari sisi volatile food," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi dan mendukung budaya menanam di lingkungan tempat tinggal masyarakat. Terlebih, BI Jakarta menyiapkan semuanya mulai dari penyediaan bibit, pelayanan klinik tanaman, penyediaan pupuk, bimbingan teknis pengolahan cabai dan bawang merah serta fasilitasi promosi dan pemasaran kepada KPPB.
(jon)
tulis komentar anda