Pengusaha Depo Air Minum Tolak Pelabelan BPA

Rabu, 23 Agustus 2023 - 13:01 WIB
Rencana pemerintah memberikan pelabelan BPA pada kemasan galon guna ulang ditolak pengusaha UMKM depo air minum isi ulang. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Wacana pemerintah memberikan pelabelan BPA pada kemasan galon guna ulang ditolak pengusaha UMKM depo air minum isi ulang. Mereka khawatir langkah tersebut akan mematikan usaha karena banyak konsumen yang membawa galon polikarbonat beraneka merk dan akan menakutkan jika ada label negatif ditempelkan pada galon.

Penyedia jasa pengisian air minum atau depo di Ciputat, Tangsel, Mayutan tidak setuju dengan wacana pelabelan BPA. Dia menilai pelabelan BPA tidak lepas dari persaingan usaha produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) besar.

“Kenapa hanya galon keras polikarbonat yang dilabeli dengan kalimat negatif? Padahal yang saya tahu galon tipis PET juga ada potensi bahayanya seperti EG, DEG, dan Antimon,” ujarnya, Rabu (23/8/2023).





Dia juga menepis anggapan yang menyebutkan gangguan kesehatan akibat mengonsumsi air galon guna ulang kemasan polikarbonat yang tahan banting. "Selama ini nggak ada komplain kesehatan dari konsumen," kata pedagang yang telah puluhan tahun menjajakan air minum ini.

Secara pribadi, dia lebih senang menggunakan galon guna ulang dibanding galon sekali pakai. Menurutnya, galon sekali pakai menimbulkan tumpukan sampah. Hal tersebut yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah dibanding pelabelan BPA.

Pemilik depo air lainnya bernama Mus mengaku tidak percaya dengan isu galon guna ulang yang berdampak pada kesehatan. "Itu (isu BPA) aku belum percaya karena hoaks," kata wanita yang sudah berdagang air minum selama puluhan tahun ini.

Dia meminta kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berpihak pada pengusaha kecil. Pemerintah juga harus melihat dampak kebijakan tersebut pada industri UMKM.

"Masalah pelabelan ini seharusnya berdasarkan fakta ya kalau misal apa-apa nggak ngelihat orang yang kecil ya repot nanti jadinya. Makanya jangan ditakut-takuti," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More