Siswa Depok Kesulitan Kuota Internet, Anggota Dewan Lakukan Ini
Rabu, 29 Juli 2020 - 01:02 WIB
DEPOK - Sebagai salah satu kota penyangga Jakarta, ternyata masih ada siswa di Kota Depok yang mengalami kesulitan belajar dari rumah (BDR). Kendala utama yang dihadapi adalah sarana penunjang seperti gawai dan kuota internet karena selama pandemik ini, pemerintah belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara langsung atau tatap muka.
Melihat kendala yang dialami sejumlah warga Depok membuat anggota DPRD Depok dari Fraksi Gerindra turun tangan. Rezky M Noor membagikan bantuan berupa kuota internet untuk menunjang BDR selama pandemik. (Baca juga; Kuota Siswa Titipan di Tangsel 1.600 Setahun )
“Pandemik ini telah memaksa KBM dilakukan dari rumah sehingga yang diperlukan adalah fasilitas seperti internet dan ponsel. Namun tidak semua siswa bisa mengakses karena kesulitan internet. Berangkat dari persoalan itulah tercetus ide untuk membantu siswa yang kesulitan BDR karena terkendalan kuota,” katanya, Selasa (28/7/2020).
Dia mengakui memang tidak semua bisa terbantu olehnya. Untuk itu, dia memprioritaskan siswa dari kalangan kurang mampu agar tetap bisa mengikuti KBM. “Program ini untuk meringankan beban para orangtua siswa saat program belajar di rumah ini,” ucapnya.
Sejak dilakukan BDR, dirinya sering menerima keluhan dari warga. Selain penghasilan turun, warga juga mengeluhkan soal keterbatasan kuota internet untuk belajar. “Saya mendengar keluhan warga yang ada di daerah pemilihan (dapil). Mereka mengeluh soal beban hidup termasuk kesulitan kuota internet,” ceritanya.
Dengan diberikan bantuan tersebut, Rezky berharap seluruh siswa bisa melakukan BDR dengan baik. Dia pun berharap beban orangtua dapat sedikit berkurang dengan bantuan tersebut sehingga ketahanan keluarga pun dapat terjaga. (Baca juga; Tawuran Antarkampung di Depok, Satu Remaja Luka Parah Terkena Bacok )
Dia juga menekankan pentingnya peran orangtua untuk mendidik karakter anak sehingga tercipta generasi yang mumpuni. “Jadi harus ada peranan orangtua juga. Karena pendidikan utama ada di keluarga,” tambahnya.
Sementara itu. Muryati salah satu orang tua siswa menyambut baik adanya pemberian bantuan tersebut. Diakui dia bahwa selama kegiatan belajar dari rumah, kerap kesulitan karena uang belanja terpakai untuk membeli paket kuota internet. “Kalau nggak ada kuota ya anak nggak belajar. Terimakasih kepada Mak Kiki yang sudah memberikan kuota pulsa kepada siswa,” katanya.
Melihat kendala yang dialami sejumlah warga Depok membuat anggota DPRD Depok dari Fraksi Gerindra turun tangan. Rezky M Noor membagikan bantuan berupa kuota internet untuk menunjang BDR selama pandemik. (Baca juga; Kuota Siswa Titipan di Tangsel 1.600 Setahun )
“Pandemik ini telah memaksa KBM dilakukan dari rumah sehingga yang diperlukan adalah fasilitas seperti internet dan ponsel. Namun tidak semua siswa bisa mengakses karena kesulitan internet. Berangkat dari persoalan itulah tercetus ide untuk membantu siswa yang kesulitan BDR karena terkendalan kuota,” katanya, Selasa (28/7/2020).
Dia mengakui memang tidak semua bisa terbantu olehnya. Untuk itu, dia memprioritaskan siswa dari kalangan kurang mampu agar tetap bisa mengikuti KBM. “Program ini untuk meringankan beban para orangtua siswa saat program belajar di rumah ini,” ucapnya.
Sejak dilakukan BDR, dirinya sering menerima keluhan dari warga. Selain penghasilan turun, warga juga mengeluhkan soal keterbatasan kuota internet untuk belajar. “Saya mendengar keluhan warga yang ada di daerah pemilihan (dapil). Mereka mengeluh soal beban hidup termasuk kesulitan kuota internet,” ceritanya.
Dengan diberikan bantuan tersebut, Rezky berharap seluruh siswa bisa melakukan BDR dengan baik. Dia pun berharap beban orangtua dapat sedikit berkurang dengan bantuan tersebut sehingga ketahanan keluarga pun dapat terjaga. (Baca juga; Tawuran Antarkampung di Depok, Satu Remaja Luka Parah Terkena Bacok )
Dia juga menekankan pentingnya peran orangtua untuk mendidik karakter anak sehingga tercipta generasi yang mumpuni. “Jadi harus ada peranan orangtua juga. Karena pendidikan utama ada di keluarga,” tambahnya.
Sementara itu. Muryati salah satu orang tua siswa menyambut baik adanya pemberian bantuan tersebut. Diakui dia bahwa selama kegiatan belajar dari rumah, kerap kesulitan karena uang belanja terpakai untuk membeli paket kuota internet. “Kalau nggak ada kuota ya anak nggak belajar. Terimakasih kepada Mak Kiki yang sudah memberikan kuota pulsa kepada siswa,” katanya.
(wib)
tulis komentar anda