DKI Pakai Strategi Push and Pull Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta, Apa Itu?
Sabtu, 17 Juni 2023 - 08:48 WIB
Dishub DKI Jakarta menerapkan strategi push and pull atau dorong-tarik untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menerapkan strategi push and pull atau dorong-tarik untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta. Jitukah strategi “push and pull”?
"Tentu yang dilakukan Dishub pada prinsipnya seperti push and pull strategi," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (16/6/2023).
Push and pull merupakan suatu cara mengendalikan arus lalu lintas. Sejalan dengan itu, pihaknya juga akan mengembangkan pelayanan angkutan umum.
"Dengan melakukan integrasi secara utuh dan juga menyediakan layanan serta lanjutannya seperti first and last mile," ucapnya.
Dengan begitu, dia berharap masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi umum. Dia yakin beralihnya pemakaian kendaraan pribadi akan memperbaiki kulitas udara.
"Sehingga tentu polusi udaranya mungkin akan lain. Untuk itu, harus ada upaya mendorong bagaimana kita melakukan skenario pembatasan lalu lintas," kata Syafrin.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengendalikan arus lalu lintas, salah satunya penerapan ganjil genap.
"Kemudian, disinsentif tarif parkir yang masih tahapan dikelola Pemprov DKI bagi kendaraan tidak lulus uji ambang emisi dikenakan tarif parkir tinggi," ujar Syafrin.
"Sehingga mereka akan berupaya merawat kendaraannya dengan baik. Sehingga ketika dia lulus uji emisi, maka akan berkurang pula sumber polutan di udara. Ini upaya yang kami harapkan," tambahnya.
"Tentu yang dilakukan Dishub pada prinsipnya seperti push and pull strategi," ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (16/6/2023).
Push and pull merupakan suatu cara mengendalikan arus lalu lintas. Sejalan dengan itu, pihaknya juga akan mengembangkan pelayanan angkutan umum.
"Dengan melakukan integrasi secara utuh dan juga menyediakan layanan serta lanjutannya seperti first and last mile," ucapnya.
Dengan begitu, dia berharap masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi umum. Dia yakin beralihnya pemakaian kendaraan pribadi akan memperbaiki kulitas udara.
"Sehingga tentu polusi udaranya mungkin akan lain. Untuk itu, harus ada upaya mendorong bagaimana kita melakukan skenario pembatasan lalu lintas," kata Syafrin.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengendalikan arus lalu lintas, salah satunya penerapan ganjil genap.
"Kemudian, disinsentif tarif parkir yang masih tahapan dikelola Pemprov DKI bagi kendaraan tidak lulus uji ambang emisi dikenakan tarif parkir tinggi," ujar Syafrin.
"Sehingga mereka akan berupaya merawat kendaraannya dengan baik. Sehingga ketika dia lulus uji emisi, maka akan berkurang pula sumber polutan di udara. Ini upaya yang kami harapkan," tambahnya.
(jon)
tulis komentar anda